Share

Surabaya Membara

Emosi sudah benar-benar berada di ujung kepala Arum. Sepanjang perjalanan menggunakan bis juga berpindah ke ojol yang mengantar dia ke rumah Viki, hatinya terus saja bergemuruh. Sudah siap dengan semua sumpah serapah yang mungkin dia ucapkan di depan orang tua Viki. Tak peduli lagi mengenai apa yang akan orang tua Viki pikirkan atau katakan padanya.

"Permisi…" sapa Arum dari depan sambil mengetuk pintu.

"Iya…. Loh Arum kok tiba-tiba kesini? Sendirian?" tanya Bu Susi yang celingukan.

"Iya tante sendiri. Ada yang perlu saya omongin sama Viki. Sekalian om sama tante juga," kata Arum masih mencoba sopan, tapi tanpa senyuman.

"Owh… ya boleh-boleh ayo masuk." ajak Bu Susi yang sebenarnya juga menawarkan minuman tapi ditolak oleh Arum. Meminta Pak Jono dan Viki untuk segera bergabung.

Tidak seperti kedua orangtuanya yang masih nampak bingung, Viki keluar dengan ragu dan duduk menjauh dari Arum. Nampak lemah dan lesu, membuat Arum semakin emosi melihat wajah Viki saat itu.

"Sudah datang
Sartika Primastidya

Ada yang orang Surabaya?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status