Share

Revenge

Napasku mengembus asal mengingat kejadian malam itu. Sepertinya penolakan halusku memberi efek tidak menyenangkan di hatinya. Setiap kali aku berusaha mendekati Axe, dia selalu menghindar. Bisa kukatakan dia kembali ke mode bad mood berkepanjangan. Waktunya selalu dihabiskan untuk bekerja, pergi pagi pulang malam. Siklusnya seperti itu selama dua hari. Aku bahkan tak mendapat kesempatan sekadar menyapanya dengan kata ‘selamat pagi atau malam’ ‘sudah makan atau belum’. Bahkan di hari libur kemarin pun, dia menyibukan diri di ruang kerjanya selama seharian. 

Apa dia tidak sadar sikapnya membuatku merasa tidak enak.

“Nona, tuan meminta Anda ke halaman belakang.”

Aku tersentak oleh suara berat Edward yang datang dari belakang. Kepalaku langsung menoleh, benar saja—Edward sudah berdiri sigap di sana.

“Untuk apa, Ed?” tanyaku penasaran. Bukankah Axe tak mau bicara padaku?

“Ikut saja, Nona.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status