Tak terasa, sudah 1 bulan Ayu bekerja di rumah Michel sebagai pengasuh Nathan dan Talia. Ayu sudah tidak mengharap uang gaji atau apapun karena merasa apa yang selama ini Ayu dapat sudah jauh lebih besar."Ayu, kemari." Diana memanggil Ayu ke kamarnya untuk pertama kali dan Ayu yang baru pulang sekolah segera mengikuti langkah kaki Diana."Saya boleh masuk, Nyonya?" Ayu memastikan."Iya, masuklah." Diana menyuruh Ayu masuk ke dalam kamarnya namun Ayu malah melangkah ragu ke kamar Diana."Ini gaji kamu bulan ini. Simpanlah dengan baik. Kamu bisa simpan uang ini dan bisa kamu pakai untuk kuliah nanti. Kamu harus kuliah, karena kamu pintar, sayang jika kamu tidak kuliah." Diana memberi Ayu sebuah amplop berwarna coklat berisikan uang."Nyonya, potong gaji saya untuk kebutuhan saya selama ini." Pinta Ayu memberikan amplop cokelat yang baru ia terima dari Diana kembali pada Diana.."Tidak usah, kamu simpan saja. Kamu punya rekening? Simpan ke bank akan lebih aman," ujar Diana lagi sedang A
"Lihat, ini hadiah dari Ayu." Diana menghampiri Michel yang sedang berbaring di atas ranjang dan memberi Michel tas hadiah dari Ayu."Apa ini?" Michel mengambil tas belanjaan tersebut dan mengeluarkan isinya."Apa istimewanya benda ini, Sayang? Ini hanya kaus pasangan murahan," jawab Michel tanpa perasaan yang langsung mendapat balasan seimbang dari Diana."Apa kalau aku yang memberimu hadiah ini, hadiah itu juga termasuk murahan?" Diana bertanya pada Michel."Tentu saja tidak. Hadiah yang kamu beli untukku tentu semuanya spesial," jawab Michel menjadi bodoh."Benar, karna aku yang memberikan hadiah murah ini padamu makanya kamu bilang bahwa hadiah ini spesial. Begitu juga denganku, aku merasa hadiah ini spesial karena Ayu dengan niat yang tulus memberikannya pada kita." Jelas Diana melepaskan pakaian tidurnya dan mencoba kaus pemberian Ayu."Lumayan. Ayu pandai memilih hadiah. Kaus ini juga tidak terlalu murah karena memiliki merk. Ini pasti sudah sangat bagus baginya karena gajinya
Diana menelpon nomor ponsel Ayu tapi ternyata Ayu meninggalkan ponselnya di dalam mobil."Michel, bagaimana ini? Cepat cari mereka," pinta Diana panik. "Baiklah, kamu dan Mama tunggu di sini. Biar aku yang cari. Kamu telepon aku kalau misalnya mereka uda sampai," jawab Michel menelan makanannya dan minum air lalu berlalu masuk menuju taman.Tempat pertama yang Michel tuju adalah toilet. Michel memeriksa semua toilet yang tersedia di taman tersebut namun tidak menemukan Talia dan Ayu."Kemana mereka? Ayu, awas aja kamu kalau Talia sampai terluka." Kesal Michel pada Ayu yang ceroboh.Michel berjalan berkeliling taman sambil mata Michel menelusuri pandangan. Pandangan Michel terkunci pada keramaian yang membentuk lingkaran kecil yang membuat Michel penasaran."Anak ini terjatuh setelah pengasuhnya pergi," ujar salah satu orang bergosip.Mata Michel membulat mengira jika anak yang ibu-ibu tersebut katakan adalah Talia. Dengan cepat Michel berjalan menerobos dan memecah keramaian.Suara t
Michel tersenyum licik ke arah Diana dan langsung menggendong Diana masuk ke dalam kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandi bersama mereka.Mereka tentunya bukan hanya mandi di dalam kamar mandi, namun juga melakukan pemanasan untuk persiapan edukasi peperangan mereka.Diana hanya pasrah setiap merasakan dan melihat apa yang Michel lakukan padanya. Sayangnya, Michel sudah terpengaruh terlalu masuk ke dalam pemanasannya hingga memulai peperangan mereka tanpa edukasi.Lagi pula masih ada 2 ronde yang tersisa. Mereka masih bisa menonton itu lagi nanti."Michel, pelan sedikit. Perutku rasanya sakit, tidak nyaman." Tiba-tiba saja perut Diana terasa keram dan meminta agar Michel memelankan temponya.Michel menatap wajah kesakitan dan tidak nyaman Diana dan itu membuat Michel tidak tega hingga harus menghentikan sementara gerakannya."Apa masih tidak nyaman? Itu karena kamu makan makanan tidak sehat itu," ujar Michel lagi."Sayang, maaf, bisakah kamu keluar sebentar? Aku rasa aku hamil.
Setelah sampai di rumah, Diana hanya ingin langsung ke kamarnya dan beristirahat. Rasanya cukup lelah untuk Diana berjalan dari ruang utama ke kamarnya karena harus menaiki anak tangga.Michel menyimpan barang-barang yang baru ia beli untuk Diana konsumsi selama hamil di dapur dan menyuruh Tatang untuk menjaga barang-barang tersebut agar tidak ada yang menukarnya dan menyabotasenya. Michel juga memesankan pada sopir untuk menjemput Nathan dan Talia dengan cepat. Hari ini Michel harus bicara pada Nyonya Kelly soal kehamilan Diana dan meminta Nyonya Kelly agar ikut membantunya menjaga Diana selama Diana di rumah.Selain itu Michel harus memberi pengertian pada Nathan dan Talia agar nantinya dapat menerima kehadiran adik baru untuk mereka.Ayu juga belum tau soal ini, namun Ayu tau setelah Diana mengirim pesan padanya. Ayu sangat senang mendengar kabar baik tersebut yang datang dari majikannya. Ayu juga merasa Diana sangat menghormatinya dengan memberitahu Ayu berita tersebut.Sepulang
Acara makan malam selesai dengan akhir drama Talia meminta maaf pada orang tuanya serta Diana juga meminta maaf pada Talia atas ketidak pekaannya sebagai seorang ibu.Karena tidak ingin membuat Talia merajuk lagi, jadi Diana mengajak Nathan dan Talia untuk tidur di kamarnya. Michel juga mau tak mau harus mengalah dengan Nathan dan Talia.Karena tidak ingin Nathan dan Talia tidak sengaja menendang perut Diana saat tertidur, Michel menyuruh Tatang agar membawakan 1 ranjang lagi dari ruang tamu ke kamarnya.2 ranjang berukuran 6 kaki disusun saling menempel hingga membentuk persegi panjang.Diana berada di posisi tengah antara Nathan dan Talia, tapi posisi ini hanya bertahan untuk sementara karena setelah itu, Michel mengubah posisi tidur Nathan dan Talia.Nathan dan Talia Michel tempatkan dalam 1 ranjang dengan posisi bantal guling ditengah mereka sebagai pembatas. Setelah itu Michel tidur di samping Nathan sedang Diana paling pojok luar.Michel melakukan ini agar Diana lebih mudah turu
Doni dan Aldo saling bertatap muka dengan ekspresi wajah yang aneh."Tidak, Kak. Tidak cocok untukmu. Lagi pula nanti suamimu akan marah padaku setelah melihat rambut baru istrinya terlihat aneh. Sudahlah, Kak. Jangan aneh-aneh. Kalau mau, aku akan tunjukkan gaya rambut baru yang cocok untuk kakak." Doni menawarkan."Coba kulihat," jawab Diana bersemangat ingin memberi kejutan untuk Michel."Oke, aku suka ini. Tapi aku mau rambutku dibuat begitu juga warnanya." Pinta Diana kemudian."Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan bawa kakak ke salon. Ayo." Ajak Doni ke salon.Di kantor Michel.Michel tidak tahu apapun soal rencana Diana yang ingin ganti gaya rambut atau keinginan Diana untuk datang berkunjung ke kantornya.Michel dan Evellyn mulai serius bekerja setelah sebelumnya melakukan sarapan bersama. Sambil bekerja, Michel tetap selalu berkirim pesan pada Diana sebagai bentuk perhatian.Waktu menunjukkan pukul 11 pagi menuju siang dan Michel sedang duduk berdua dengan Evellyn di ruangannya
Melihat Diana tertidur, Michel menyuruh Evellyn untuk mengambil selimut dan menyelimutkannya pada Diana. Evellyn tersenyum sedih dan menatap iri Diana yang mendapat perhatian dan sikap manis dari Michel yang sebelumnya tidak pernah Evellyn dapat atau rasakan dari Michel.3 bulan berlalu begitu cepat dan tubuh Diana mulai terlihat mengembang ditambah dengan perut buncit Diana.Talia dan Nathan mulai merasa aneh dengan perut Diana dan hendak memukul perut Diana yang merasa rasa dan anggap lucu. "Mommy, perut mommy seperti kinderjoy. Lucu sekali," ujar Talia yang awalnya mengusap perut Diana namun kemudian malah memukulnya pelan hingga membuat Diana terkejut."Talia, jangan pukul perut mommy lagi ya sayang. Perut mommy sakit." Diana bergeser menjauh dari Talia."Maaf, mommy." Talia yang merasa bersalah langsung menatap canggung Diana."Iya, lain kali gak boleh ya, Sayang. Perut mommy sakit," jelas Diana yang sampai saat ini masih belum berani mengatakan pada anak-anaknya jika dirinya se