Saat Diana dan Ayu sedang memandikan Nathan dan Talia pagi ini, Tatang mendapat telepon dari Michel yang mengatakan dengan sangat gembira jika Diana sudah melahirkan. Dan anak mereka adalah seorang bayi laki-laki yang wajahnya sangat mirip dengan Michel."Tatang, suruh Nyonya Kelly dan Ayu ke klinik. Bawa semua perlengkapan bayi. Ajak Nathan dan Talia juga." Pinta Michel dengan suara yang terdengar girang."Baik, Tuan. Selamat untuk anda dan juga Nyonya." Tatang menutup telepon dan segera mengabarkan berita bahagia ini pada Nyonya Kelly dan Ayu.Setelah memandikan Nathan dan Talia, Nyonya Kelly dan Ayu bergegas menyiapkan barang-barang bayi yang sudah 3 bulan lalu Michel dan Diana siapkan dengan sengaja untuk menyambut hari ini.Nyonya Kelly dan Ayu serta Nathan dan Talia pergi dengan diantar oleh sopir menuju klinik dan begitu sampai, sopir turut membantu Nyonya Kelly dan Ayu membawakan peralatan bayi untuk anak laki-laki yang baru lahir tersebut."Michel, Hana, selamat ya." Nyonya K
Baru 1 hari baby Oesama berada di rumah namun baby Oesama sudah menjadi bintang dan idola seluruh penghuni rumah hingga baby Oesama menjadi bahan rebutan dan juga penculikan.2 minggu yang lalu Michel dan Diana juga sudah mendapati kabar Vanessa yang melahirkan. Diana sudah menyuruh Michel pergi ke rumah Vanessa dan memberi mereka hadiah sedang Diana tidak ikut.Anak Jake dan Vanessa adalah bayi cantik bernama Laura Gracia. Dan hari ini, Jake dan Vanessa datang ke rumah Michel dengan membawa baby Laura beserta hadiah untuk baby Oesama."Michel, bagaimana jika kita menjodohkan anak kita? Pasti akan lucu. Anak kamu laki-laki dan anakku perempuan." Vanessa bercanda pada Michel."Tidak," jawab Michel dengan wajah datar sedang Diana yang paham dengan maksud Vanessa hanya tersenyum ke arah Vanessa."Kita lihat saja, kalau mereka berjodoh pasti tidak akan kemana," sahut Diana kemudian seraya duduk menyusui baby Oesama."Hana, bisakah aku menggendongnya sebentar?" Tanya Vanessa pada Diana."H
Setengah tahun kemudian. Ayu sudah lulus sekolah dan sedang sibuk mendaftar kuliah yang sesuai dengan keinginannya yang berbasis dibidang sains.Masih ada waktu sekitar 2 bulan untuk Ayu mulai masuk kuliah dan selama 2 bulan tersebut Ayu akan sibuk dengan membantu Diana mengurus 3 buah hatinya yang saat ini sedang sangat aktif.Nathan dan Talia belum bisa masuk sekolah dasar karena usia mereka belum genap 5 tahun sedang peraturan baru mengharuskan jika anak dibawah 6 tahun tidak bisa ikut kelas sekolah dasar. Padahal Nathan dan Talia sangat pintar. Di usia mereka saat ini, mereka bukan hanya sudah bisa menulis dan membaca tapi mereka bahkan sudah dapat menguasai bahasa Inggris dan Mandarin. Mereka juga pandai berhitung.Tapi ini bukan masalah besar bagi Michel dan Diana. Mereka mendaftarkan Nathan dan Talia ke sekolah dasar internasional swasta yang pasti akan lebih mudah mereka masuki asal anak-anak mereka pintar dan orang tua mereka sanggup membayar mahal sekolah.Sayangnya sekolah
Doni baru datang ke rumah Michel sekitar jam 7 malam bertepatan saat itu Michel, Diana, Ayu dan Nyonya Kelly sedang makan malam sehingga Doni juga terpaksa ikut makan malam."Doni, kamu urus masalah ini dengan cepat. Besok bawa Ayu dan bimbing dia untuk kerja di perusahaan sebagai asisten atau sekretaris kamu. Kalau ada masalah dengan Ayu, kamu yang akan bertanggung jawab." Diana langsung saja memberi Doni perintah yang tidak dapat dibantah setelah membiarkan Doni makan malam bersama mereka. "Kak..." Sela Doni namun Doni langsung terdiam kaku setelah melihat tatapan tajam Michel ke arahnya. "Apa? Kamu berani bantah kakak?" Diana memelototi Doni dengan nada ancaman."Tidak, Kak. Baiklah, besok Ayu sudah boleh datang. Jangan terlambat. Jam 8 harus sudah di sana." Doni menatap kesal Ayu sedang Ayu yang tidak nyaman dengan tatapan Doni langsung menundukkan kepalanya."Besok kamu yang jemput Ayu ke sini. Kamu juga harus antar Ayu pulang. Kamu jangan berani macam-macam sama Ayu. Jangan ja
Suasana di dalam mobil terasa canggung untuk Ayu dan Doni. Ayu duduk di samping Doni yang sejak tadi tidak ingin berbicara atau bertanya pada Ayu yang membuat Ayu juga harus diam karena tidak berani mengajak Doni mengobrol.Sesampainya di depan perusahaan yang Doni jalankan. Doni berjalan masuk ke dalam kantor dan diikuti oleh Ayu yang berjalan di belakang Doni. Semua orang yang melihat Ayu mengira jika Ayu adalah kekasih Doni."Pagi, Pak.""Selamat pagi,"Kata sapa terdengar jelas di telinga Ayu ketika Doni dan Ayu mulai berjalan menuju ruangan Doni. Ayu menilai sikap Diana dan Doni sangat berbeda. Diana terlihat lebih sederhana dan hangat sedang Doni terkesan sombong, dingin dan juga arogan.Tapi Ayu tidak mempersalahkan hal itu karena walau bagaimanapun Ayu tetaplah pegawai yang bekerja di bawah perintah Doni untuk 2 bulan ini."Kak Aldo, sekarang dia adalah partner kamu. Dia juga akan menjadi asistenku. Jadi kamu tolong ajarkan pada Ayu apa saja tugasnya. Tolong bimbing dia, oke?
Ayu terlihat sangat lelah ketika sampai di rumah pada malam hari dengan diantar oleh Aldo. Sebelum turun dari mobil Aldo, Ayu dan Aldo juga sempat bertukar nomor ponsel dengan alasan kebutuhan pekerjaan.Aldo hanya mengantarkan Ayu saja namun tidak turun apalagi mampir."Aku pulang," sapa Ayu pada setiap orang yang berada di dana. Hanya ada beberapa pelayan saja di sana karena saat ini Michel dan Diana serta Nyonya Kelly pasti sedang makan malam.Ayu berjalan ke arah kamarnya dan menaruh sepatu dan tasnya sembarang. Tempat yang saat ini paling Ayu rindukan adalah kamar mandi.Rasanya cukup melelahkan untuk pengalaman 1 hari kerja Ayu di kantor. Ayu dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Beberapa saat kemudian, Ayu keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian tidur.Ayu memang merasa lapar, namun Ayu lebih memilih untuk tidur. Tapi Ayu tidak bisa tertidur dengan tenang begitu saja karena baru saja Ayu ingin menutup mata, ponselnya berbunyi menandakan pesan masu
"Tidak, Kak. Saya di sini saja," tolak Ayu."Baiklah, saya keluar ya." Aldo berlalu keluar dari ruangan dan meninggalkan Ayu sendirian di dalam ruangan.Ayu memanfaatkan kesendiriannya untuk menghafal tugas-tugas yang harus ia lakukan seraya menunggu Doni datang. Tapi belum 10 menit, Aldo kembali ke dalam ruangan dengan membawa nampan berisi segelas kopi, dan sebungkus kripik singkong dan juga beberapa potong roti yang sengaja Aldo ambil dari pantry.Tampaknya Aldo tak tega meninggalkan Ayu sendirian di dalam ruangan kerja mereka. Aldo sudah menebak jika Doni memang sengaja datang terlambat untuk membuat Aldo dekat dengan Ayu. Aldo menaruh gelas kopi di mejanya dan menaruh cemilan yang ia bawa tadi ke atas meja Ayu. Ayu mendongak saat melihat Aldo meletakkan sesuatu di atas mejanya. "Terima kasih, Pak. Tapi saya sudah kenyang. Tolong ambil kembali keripik ini," pinta Ayu memberikan roti dan keripik yang Aldo berikan padanya tadi kepada Aldo.Jujur saja Aldo sedikit sakit hati karena
Tidak ada yang tahu soal rencana Aldo yang ingin melakukan makan siang berdua dengan Ayu dengan membuat serta mengatur rencana ini agar terlihat nyata karena jika Aldo mengajak Ayu makan berdua, Ayu belum tentu setuju dan mereka mungkin akan lebih canggung nantinya. Dan yang menelpon Aldo tadi bukanlah investor yang Aldo sebutkan namun Doni yang pada saat itu juga berada di restauran yang sama dengan mereka. Saat Aldo menjawab telepon, Aldo tidak benar-benar menjawabnya namun malah menolaknya.Setelah beres, Aldo dan Ayu kembali ke kantor tanpa rasa curiga sedikitpun. Semuanya terlihat normal dan baik-baik saja.*****Tak terasa, Ayu sudah bekerja selama 1 bulan lebih di kantor Doni dan Ayu sudah bisa bekerja tanpa arahan dan bantuan Aldo. Ayu juga sudah berani untuk hadir dalam rapat atau pergi ke pertemuan lain.Sayangnya Ayu hanya akan bekerja 2 minggu lagi saja dan setelahnya Ayu akan fokus pada kuliahnya. Aldo sudah bersiap untuk me