Klak!Suara pintu ruangan Ayu terbuka melebar perlahan. Aldo masuk ke dalam ruangan Ayu lalu menutup pintu tersebut kembali. Saat Aldo masuk, Ayu terlihat sedang tidur. Entah Ayu memang benar-benar tidur atau hanya pura-pura tidur.Aldo berjalan perlahan ke arah Ayu dan membenarkan posisi selimut Ayu. Aldo menatap lama wajah Ayu lalu menghela nafas seolah Aldo merasa cukup lelah menjalani hari ini.Di kamar VIP ini hanya ada Ayu dan Aldo saja. Selain ranjang, di ruangan itu juga ada sofa panjang yang bisa Aldo pakai tidur malam ini.Aldo berjalan ke arah sofa dan membaringkan tubuhnya kasar. Walau lelah, namun Aldo tetap siaga. Aldo hanya memejamkan matanya yang terasa lelah namun tidak bisa tidur seperti hari biasa. Setiap suara pergerakan Ayu terdengar, Aldo pasti akan bangkit dan memeriksanya. Waktu menunjukkan pukul 1 dini hari, Ayu terbangun dan hendak pergi ke toilet yang ada di dalam kamarnya. Ayu bangkit perlahan dan mengambil botol infusnya. Saat berjalan ke arah toilet, Ay
Sejak pulang dari rumah sakit, Diana terlihat lebih banyak diam dan juga murung. Michel tahu, saat ini pasti Diana sedang merajuk padanya karena pertengkaran mereka siang tadi saat di rumah sakit.Michel sampai kini tidak mengerti kenapa Diana sangat membela Ayu yang bahkan tidak memiliki hubungan apapun pada mereka selain bos dan pengasuh. Michel terpaksa memberi Diana pilihan agar Diana bisa lebih fokus pada urusan keluarga mereka saja. Michel tidak ingin Diana jatuh sakit akibat kelelahan atau stres.Sebenarnya Michel juga tidak membenci Ayu, tapi Ayu membawa cukup banyak masalah ke rumah mereka yang membuat mereka menjadi repot. Setelah makan malam selesai, Diana mengatakan pada Michel dan Nyonya Kelly bahwa Aldo akan melamar Ayu dengan segera dan akan langsung menikahinya. Michel dan Nyonya Kelly tampak senang, namun tidak dengan Diana yang tahu jika Ayu terpaksa menerima lamaran Aldo karena ucapan Michel.Dan setelah selesai memberi kabar, Diana segera mengurus baby Oesama dan
Diana masih mengingat dan mengenal sosok Rianti sebagai orang yang pernah menolongnya dan Talia dulu saat Michel menculiknya. Tapi sepertinya Rianti tidak mengenali Diana yang saat ini menjadi Hana."Kamu tunggu aja sebentar, Yu. Saya mau ke sana dulu ya. Saya harus bicara dengan mamanya Aldo soal lamaran kalian." Diana berjalan ke arah Rianti dan duduk di sampingnya."Permisi, Bu. Perkenalkan, saya Hana. Wali Ayu," sapa Diana seraya memperkenalkan diri pada Rianti yang kemudian menatapnya fokus."Saya ibunya Aldo, salam kenal." Rianti membalas balik."Saya mau tanya soal lamaran Ayu dan Aldo pada Ibu. Lebih enak dan lebih baiknya kapan dan dimana ya? Mau buat konsep seperti apa?" Diana berterus terang."Rencananya saya mau lamar Ayu malam ini juga tapi kalau Ayu mau acara lamarannya sederhana dan seadanya saja. Setelah itu, saya juga besoknya mereka langsung akad agar Ayu bisa segera pindah ke rumah saya yang lebih aman dan nyaman untuk Ayu." Rianti menjawab dengan kalimat yang sedik
Waktu menunjukkan pukul 2 lebih 15 menit dan Ayu, Aldo dan Rianti baru saja selesai makan. Dengan keadaan yang masih kenyang, mereka terpaksa keluar dari warung bakso tersebut agar orang baru bisa makan di dalam.Rasanya Ayu sangat malas untuk pulang ke rumah Michel, tapi untung saja Ayu punya alasan lain agar pulang malam hari ke rumah Michel. Yaitu dengan berbelanja dengan Aldo dan Rianti.Tak menunggu waktu lama, Aldo segera melajukan mobilnya ke sebuah mall yang tak jauh dari tempat mereka makan tadi. Begitu mobil Aldo berhenti di area parkir, Aldo dan yang lain langsung saja keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam mall.Di dalam mall, Ayu tanpa malu-malu memilih barang yang dia inginkan dan Aldo serta Rianti yang memang sudah nyaman dengan Ayu hanya menurutinya. Lagi pula barang-barang yang Ayu pilih akan menjadi miliknya besok malam.Di tempat lain.Diana kesal setiap kali membayangkan Ayu pergi berbelanja dengan Aldo dan Rianti tanpa dirinya. Harusnya Diana ikut, karena wal
Hai, semuanya.Maaf kalau belakangan ini author hanya update 1 bab perhari karena belakangan ini, author punya banyak pekerjaan di Real Life. Tapi author akan berusaha tetap update untuk readers terlove semuanya.Dan... Mulai bulan februari, author akan kembali update 2 bab perhari ya (inshaAllah).Jangan lupa dukung selalu karya retjeh author ini dengan cara rate, ulasan dan juga memberikan gem. Kritik dan saran silakan langsung di kolom komentar atau langsung DM I*******m author di_@puterirezky69Nantikan buku kedua author yang akan segera terbit berjudul, 'Sekretaris, Istri Rahasia CEO' dan mohon dukungan readers terlove semuanya. Semoga kalian suka....Terimakasih banyak dan selamat membaca!
Suara isakan tangis terdengar jelas di telinga Michel dan itu membuat dada Michel sakit dan sesak. Diana masih memakai bajunya yang basah dan rambut Diana juga terlihat sama."Sayang, jangan duduk di lantai, dingin. Kamu bisa masuk angin. Ayo ganti baju dulu," bujuk Michel berjongkok di samping Diana dan menyingkap rambut basah Diana."Gak usah pegang-pegang." Diana menepis tangan Michel lagi. "Menjauh dariku!" Balasnya lagi. "Sayang, jangan seperti ini ya. Maafkan aku, oke? Sayang, baby Oesama nangis, kasihan dia." Bujuk Michel dengan segala cara.Saat Michel tengah membujuk Diana, tiba-tiba saja pintu kamar Ayu terbuka dan orang yang membuka pintu tersebut adalah AyuDengan wajah kaget dan panik, Ayu segera berjalan keluar dari kamarnya, "Maaf, saya tidak lihat, Tuan, Nyonya." Ayu berlalu."Yu! Bentar, Yu!" Panggil Diana tiba-tiba dan bangkit. "Minggir!" Ketusnya lagi menggeser dan mendorong Michel."Kok lama pulangnya, Yu? Uda jadi belanja? Beli ap aja?" Entah kenapa Diana tiba-ti
Ayu dan Aldo terlihat saling pandang lalu tersenyum seraya menunduk malu. Malam ini Ayu terlihat sangat cantik dengan balutan long dres berwarna navy bertabur mutiara sebagai hiasan sedang Aldo juga terlihat tampan dengan kemeja batik dan celana hitamnya yang tidak terlalu formal."Yu, kamu cantik banget malam ini." Puji Aldo yang mampu membuat Ayu melayang tinggi."Terima masih, Mas. Kamu juga ganteng," balas Ayu merona."Uda? Saling rayunya nanti dilanjut di dalam kamar aja ya? ayo silakan duduk biar kita bisa segera mulai acaranya." Salah satu keluarga Aldo yang hadir sebagai saksi dan wali Aldo, berkomentar membuat semua orang yang berada di sana tersenyum.Acara dimulai dengan kata pengantar kedua belah keluarga dan berakhir dengan saling bertukar cincin seperti acara lamaran pada umumnya.Saat keluarga Aldo dan Ayu tengah sibuk mengurus masalah lamaran mereka, di luar gerbang, pengacara Rayhan dihadang oleh petugas keamanan Michel."Maaf, Pak. Tuan dan Nyonya sedang ada tamu dan
Waktu menunjukkan pukul 12 siang dan saat ini sudah waktunya makan siang. Semua pelayan menuju ruang utama membawa masing-masing 1 nampan berisi 2 jenis hidangan.Acara makan bersama dan acara foto selesai jam 2 siang. Di sana semua orang masih bersuka cita dan merayakan pernikahan Aldo dan Ayu. Kabar soal Rayhan, masih belum ada yang tau termasuk Michel karena sejak tadi Michel sibuk mengurusi ketiga anaknya tanpa henti.Saatnya lah kini Ayu berpamitan pada keluarga Michel dan Diana karena Ayu akan dibawa pulang oleh Aldo. Suara tangis dan isakan terdengar jelas di ruangan tersebut. Bahkan Nathan dan Talia juga ikut menangis karena melihat Ayu dan Diana menangis."Kak, terima kasih untuk semuanya dan maafin saya kalau selama saya berada di sini, saya banyak merepotkan kalian." Ayu memeluk Diana erat dan menangis."Yu, kamu gak salah apa-apa kok sama kami. Kami senang kamu ada di rumah dan tinggal di sini. Selamat ya, Yu atas pernikahan kalian. Saya mendoakan yang terbaik untuk kalian