Ayu mendapat anak asuh baru sekarang, yaitu Talia. Talia sangat cantik hingga terkadang membuat Ayu menjadi minder. Tak heran, selain anak orang kaya, Talia juga seorang model anak yang memang membutuhkan wujud fisik dewi untuk bisa tampil di depan kamera.Rambut panjang lebat nan hitam serta kulit putih mulus berseri. Siapa yang tak akan terpesona melihatnya? Wajahnya benar-benar sangat mirip dengan Diana walau Diana telah melakukan operasi plastik di wajahnya tapi tetap saja, bentuk mata dan bibir mereka sama persis.Sama halnya dengan Nathan, Talia juga langsung menyukai sosok Ayu dalam pertemuan pertama mereka. Ayu sangat pandai mencuri hati Talia dan Nathan.Kedua anak ini bahkan sampai lupa jika orang tua mereka tidak ada di rumah sampai saat ini.Selain bermain, Ayu juga mengajarkan Nathan dan Talia mengenal huruf, hewan dan buah. Dan saat mereka sudah harus makan, Tatang memanggil mereka dan menyuruh mereka makan sore dengan memakan buah dan malam hari nanti mereka baru akan m
Di tempat lain.Vanessa masih harus terpaksa menemani Nyonya Kelly padahal Vanessa sangat ingin berduaan dengan Jake yang lebih memilih untuk menginap di kantor karena Nyonya Kelly terus mengeluh bahwa tidak ada orang yang menginginkannya.Padahal Vanessa juga berusaha membujuk Nyonya Kelly agar kembali ke rumah Michel, namun karena gengsi Nyonya Kelly sangat besar, Nyonya Kelly baru akan pulang jika Michel yang menjemputnya dan meminta maaf padanya."Intinya Mama baru akan pulang jika Michel jemput Mama dan minta maaf sama Mama. Enak saja, anak itu sekarang tidak ada belas kasih selama mengenal wanita itu." Nyonya Kelly terus saja menggerutu dan membuat Vanessa jenuh."Ma, ayo kita kembali saja. Di sini kita tidak mengenal siapapun. Bagaimana kalau aku menelpon mereka dan meminta mereka menjemput kita besok?" Bujuk Vanessa lagi."Kalau kamu mau pulang yaudah sana, Mama tidak melarang kamu kan? Memang orang tua ini sudah tidak dibutuhkan lagi. Tidak ada yang menginginkan Mama." Nyonya
"Tolong jangan ganggu aku saat aku sedang bekerja,Vanessa. Pahami situasinya, sekarang kamu ingin kita melakukan apa di sini?" Jake memarahi Vanessa saat mereka sampai di rumah.Vanessa terdiam, ini memang salahnya tapi Michel lah yang menyuruh Jake pulang, bukan dirinya. Vanessa tidak tahu harus bagaimana menjawab Jake sekarang."Maaf, Jake. Aku tidak bermaksud memaksa kamu pulang, aku hanya ingin melihatmu saja sebentar setelah beberapa hari tidak bertemu denganmu." Vanessa menunduk merasa sedih karena Jake memarahinya."Baiklah, anggap itu benar. Tidak bisakah kamu menunggu sampai aku selesai bekerja di sore hari?" Sambung Jake lagi membuka jasnya dan melemparnya ke atas ranjang sedang Vanessa duduk di bibir ranjang."Kenapa kamu sangat marah? Aku sudah katakan aku tidak memaksa kamu pulang. Lagi pula Michel tidak menyinggung soal itu dan menyuruh kamu pulang. Aku tau, pekerjaan sangat penting untukmu, tapi kamu tidak menyalahkan aku jika Michel menyuruh kamu pulang," sahut Vanessa
Saat Talia dan Nathan bermain dengan Ayu, Michel dan Diana memperhatikan mereka sambil sesekali bercerita lalu tertawa yang semakin membuat Ayu iri dan dongkol pada mereka karena berpikir bahwa Diana dan Michel mentertawakannya."Oh ya, Ayu. Kamu jadi mau tinggal di sini kan? Sebentar lagi saya antar kamu ke rumah ya untuk ambil buku dan pakaian sekolah kamu," sela Diana menghampiri Ayu yang saat ini berperan menjadi bu guru dalam permainan sekolah-sekolahan mereka."Iya, Nyonya." Ayu sedikit menundukkan kepalanya saat menjawab Diana.Tadi Diana tertawa dan melihat ke arah Ayu itu karena Diana bercerita bagaimana tadi dirinya menjahili Doni dan menyuruh Doni berkenalan dengan Ayu.Waktu menunjukkan pukul 4 sore dan Diana kembali menghampiri Ayu."Ayu, ayo kita pergi sekarang saja. Lagi pula kita akan pergi beli baju kamu di mall." "Mommy, ikutttttt....""Mommy, Talia juga ikut ya?" "Iya, kalian ikut. Ayo semuanya siap-siap. Pak Tatang, tolong ya mainan anak-anak dibereskan." Diana m
Malam hari.Setelah lelah berbelanja akhirnya Diana mengajak keluarganya pulang dan sesampainya di rumah, Diana sedikit terkejut melihat Nyonya Kelly sudah berada di rumah.Namun karena lelah, Diana menyuruh pelayan untuk membantunya memandikan Nathan dan Talia sedang Michel mandi bersama dengan Diana. Dan Ayu, baru saja masuk ke dalam kamar tamu diantar oleh Tatang.Diana tidak banyak bicara bahkan setelah mandi, Diana langsung saja berbaring di atas ranjang tanpa menunggu Michel dan kedua anaknya.Karena ada Nyonya Kelly, Nathan meminta tidur bersama dengan Nyonya Kelly sedang Talia meminta tidur dengan Ayu.Sebenarnya ini kesempatan bagus untuk Michel karena bisa tidur berdua dengan Diana, namun saat melihat wajah lelah Diana yang sudah terlelap, Michel menjadi tidak tega untuk mengganggu Diana.Michel hanya berbaring di samping Diana dan tertidur dengan memeluk tubuh Diana. Michel membiarkan pintu kamar mereka tidak dikunci seperti biasa tanpa memikirkan hal lain.Waktu menunjukka
Diana buru-buru membuka pintu kamar Ayu dan melihat bahwa di atas nakas ada baskom dan juga handuk yang terendam di dalam baskom."Kamu hanya mengompresnya?" tanya Diana sedikit ketus lalu segera menghampiri dan memeriksa suhu tubuh Talia yang mulai normal."I-iya, Nyonya. Saya tidak berani kasih Talia obat dan saya juga tidak tau dimana kotak obat dan jenis obat apa yang harus saya berikan pada Talia.""Terus tadi malam kamu tidak lupa kan memakaikan pampers pada Talia?" Diana menatap tajam Ayu yang hampir menangis ketakutan."Iya, Nyonya. Saya pakaikan ketika Talia sudah tidur karena Talia tidak mau pakai pampers saat akan tidur." Jelas Ayu sedikit melirik jam tangannya."Kamu uda sarapan? Pergilah sekolah. Minta supir antar saja atau kamu akan terlambat." Pinta Diana berikutnya setelah mengingat jika Ayu harus pergi ke sekolah sekarang."Belum, Nyonya. Saya akan pergi ke sekolah dan sarapan di sekolah. Permisi Nyonya," sahut Ayu segera mengambil tasnya lalu berpamitan pada Diana.S
Tepat pukul 2 siang, suara anak-anak berteriak mulai terdengar memenuhi rumah dan membuat suara hening yang sejak tadi terjadi di rumah Michel. Nyonya Kelly dan Ayu bersiap berdiri menyambut Diana dan kedua anaknya."Nathan," sapa Nyonya Kelly tanpa menyebut nama Talia dan itu membuat Talia sedih."Talia," sapa Ayu ke arah Talia dan Talia yang tadi murung mulai tersenyum dan membalas melambaikan tangan ke arah Ayu."Kita ganti baju dulu ya baru boleh main." Diana langsung memegang tangan Nathan dan Talia lalu membawa mereka ke kamar untuk berganti pakaian.Karena ini pengalaman pertama bagi Nathan dan Talia pergi ke sekolah yang sama, mereka terus saja mengobrol tanpa henti.Tadi Michel setelah mengantarkan Diana makanan, Michel harus langsung kembali ke kantor. Jadi Diana pulang dengan mobilnya sendiri."Ayu, kamu harus lebih perhatian dengan Nathan ya." Nyonya Kelly berbisik licik pada Ayu yang hal itu membuat Ayu bingung."Maaf, Nyonya?""Kamu harus baik-baik dengan Nathan, tapi ka
Diana sangat kesal dengan Michel dan memutuskan untuk tidur di kamar Ayu sedang Ayu yang bingung tidak berani bertanya pada Diana alasan Diana ingin tidur di kamarnya. Ayu juga tidak berani melarang Diana."Kamu tidak masalah kan kalau saya tidur di sini?" Diana memastikan namun terdengar memaksa."Iya, Nyonya." Sedang di kamar Michel, Michel masih menunggu Diana masuk ke dalam kamar dengan amarah yang hampir meledak. Michel merasa harga dirinya tidak berarti di mata Diana saat melihat reaksi Diana."Wanita ini tidak berubah. Selalu saja membuat aku kesal," gumam Michel yang tidak dapat menahan diri lagi dan memutuskan untuk menjemput Diana ke kamar Ayu.Tokkk ... Tookkk ... Tokkk ...Suara pintu kamar Ayu diketuk keras oleh Michel."Diana, ayo tidur di kamar." Michel meninggikan suaranya hingga terdengar ke kamar Nyonya Kelly yang tersenyum membayangkan bahwa akan ada keributan yang terjadi antara Michel dan Diana."Mommy, itu daddy." Talia menggoyangkan tubuh Diana yang pura-pura t