Michel berjalan ke arah gerobak pedagang yang bertuliskan 'Dadar Gulung Pak Mamat' dan mulai memesan makanan yang menurut Michel tidak sehat itu. Michel menatap bingung melihat cara pedagang tersebut memasak makanannya.Dari semua antrian pembeli, Michel terlihat berbeda dari yang lain. Bagaimana tidak, jika pembeli lain mengenakan seragam sekolah untuk membeli jajanan kaki lima tersebut, tapi Michel malah memakai setelah jas. Tapi itu bukan salah Michel karena Michel juga sebenarnya tidak ingin membeli jajanan murah nan enak tersebut kalau bukan karena Diana.Anak-anak sekolah yang melihat Michel lantas langsung bergosip di belakang Michel. Michel yang mendengar ucapan anak-anak tersebut hanya diam sambil menatap tajam ke arah anak-anak tersebut yang membuat mereka seketika terdiam kaku.Michel menjadi sangat kesal setelah membeli makanan ini.Di sisi lain, Diana sedang menggunakan ponsel Michel yang tertinggal di dalam mobil untuk menghubungi Talia. "Pasti saat ini Talia sedang mena
Semua orang kini menatap ke arah Michel dan Diana yang terus asik berdebat tanpa memperlihatkan akhir dari permasalahan mereka."Sudah, cukup. Hidangkan makanannya!" Pinta Michel lelah dengan sikap Diana yang seolah ingin memancingnya untuk terus bertengkar agar dibenci keluarga Michel."Daddy, Nathan tidak mau sana tante jahat itu." Tiba-tiba Nathan bersuara dan membuat Michel menjadi tambah pusing."Nathan, tante itu tidak jahat kok. Ya?" Michel membujuk Nathan."Tidak, Nathan maunya tidur sama Daddy dan Mama." Tolak Nathan lagi dan ini membuat Diana dan Vanessa senang."Bagus, anak pintar. Anak-anak memang harus tidur bersama ayah dan ibunya. Jangan mau sama tante, tante jahat loh. Tante bisa aja menyakiti kamu kalau tante kesal dengan kamu," ujar Diana pada Nathan dan berusaha membuat agar Diana takut padanya.Diana tidak pernah membenci Nathan karena walau bagaimanapun Nathan tetap saja adalah anak adopsinya. Namun Diana harus bisa bersikap kasar di depan Nathan agar Nathan membe
Malam hari di rumah Michel."Hei, anak kecil. Tidur denganku ya? Biar daddy sama mama kamu bisa buatin kamu adek." Diana membujuk Nathan agar bersedia tidur dengannya."Tidak mau, aku maunya sama daddy dan mama." Tolak Nathan dan itulah yang sebenarnya diharapkan oleh Diana."Lihat? Aku tidak ingin memaksanya. Aku akan tidur sendirian. Atau, kalau tidak ada kamar lain, aku lebih baik pulang karena aku juga punya rumah." Diana menatap ke arah Michel. "Tidak bisa, kamu tidurlah di kamarku." Michel menentang tegas."Itu tidak pantas, Mr. Michel. Kenapa kamu melakukan ini padaku? Kalau gitu, aku akan tidur dengan Nyonya Kelly, itu pun kalau Nyonya Kelly bersedia." Nyonya Kelly melotot kaget ke arah Michel dan Diana yang menatap ke arahnya."Bagaimana, Nyonya?" Diana tersenyum ke arah Nyonya Kelly dan tanpa sadar membuat Nyonya Kelly mengangguk seperti Nyonya Kelly terhipnotis dengan pesona Diana dalam bentuk Hana."Oke, berarti sudah ditentukan kalau malam ini aku akan menginap di kamar
Saat akan makan, Diana selalu teringat pada Talia dan Doni hingga membuat Diana tidak berselera untuk makan. Wajah Diana yang tadinya ceria mulai berganti dengan wajah murung."Mrs. Hana, kenapa tiba-tiba anda murung? Apa anda tidak suka makanan ini? Kami akan minta mereka buatkan makanan yang anda suka," ujar Nyonya Kelly pada Diana."Tidak, aku hanya terpikirkan anakku, Talia. Mr. Michel, kapan aku bisa pulang? Tolong jangan tahan aku di sini terus menerus," ujar Diana pada Michel dan memberitahu semua orang jika keberadaannya saat ini adalah atas paksaan Michel.Semua orang menatap ke arah Michel dan ingin mendengar jawaban Michel tapi Michel malah memilih diam."Michel, apakah yang dikatakan oleh Mrs. Hana benar? Kenapa kamu menahannya?" Nyonya Kelly mulai terpengaruh dengan ucapan Diana."Makan saja, jangan buat masalah." Michel menatap tajam semua orang dan orang-orang yang menatap Michel langsung menunduk."Nyonya, ini tindakan kriminal. Anda maukan membantu saya? Tolong bantu
"Ahw!" Pekik Talia yang langsung menangis saat jarinya terluka dan berdarah karena terkena pisau.Ibunya Aldo dan Talia terlihat sedang memasak mie instan di dapur. Talia ikut membantu ibunya Aldo dengan memotong asal tomat, namun entah kenapa pisau yang Talia pakai meleset dan mengenai jari Talia.Talia yang kaget itu sontak langsung panik dan menangis. "Talia, ada apa?" Ibunya Aldo langsung melihat tangan mungil Talia yang berdarah."Sakit, Nenek." Rengek Talia yang tiba-tiba hatinya terasa tidak tenang dan memikirkan Diana."Ya ampun, ayo biar nenek obati luka kamu. Kenapa bisa sampai berdarah?" Ibunya Aldo membawa Talia ke ruang depan rumahnya dan mulai mengobati tangan Talia yang berdarah sedang Talia berusaha keras menahan tangis."Nenek, kapan mommy pulang? Kenapa lama sekali?" Talia bertanya pada ibunya Aldo."Kita tunggu saja ya, Cantik. Uda, lukanya uda dibalut plaster. Sebentar lagi sembuh deh. Sekarang kamu duduk aja ya di sini sambil nonton," bujuk ibunya Aldo seraya men
Berita perceraian antara Michel dan Vanessa tersebar dengan begitu cepat seperti hembusan angin. Belum lagi 5 menit tapi berita tentang Michel dan Vanessa serta isu yang melanda perceraian mereka menjadi viral.Banyak berita simpang siur yang beredar di media sosial dan juga masyarakat. Salah satunya adalah kehadiran orang ketiga. Entah dari mana, media mendapat foto saat Diana sedang bersama dengan Michel dan media menduga bahwa Diana adalah orang ketiga tersebut.Saat ini Michel masih sibuk dengan kondisi kesehatan Diana sedang Vanessa sibuk dengan vidio klarifikasi perceraiannya."Ini penjelasan terakhir saya dan setelah ini saya tidak akan menjawab pertanyaan dari media lagi dalam bentuk apapun. Alasan saya bercerai dengan Michel Rahardian adalah karena ketidak cocokan kami dan selama kami berumah tangga, kami masih tidak dapat menemukan kecocokan itu. Jadi kami pikir, akan lebih baik kalau kami segera berpisah dan hak asuh Nathan, saya ikhlas jika harus jatuh di tangan suami saya
Michel dan Vanessa resmi bercerai, Michel juga tampaknya meluangkan waktu kerja Jake agar Jake dapat mendekati Vanessa. Jake memanfaatkan kesempatan itu untuk menekan Vanessa padahal Michel tidak pernah menyuruh Vanessa tetap tinggal di rumah."Aku akan pergi, terima kasih semuanya dan maaf jika selama berada di sini dan tinggal di sini, aku banyak melakukan kesalahan besar," ujar Vanessa berpamitan dengan koper di tangannya.Namun tiba-tiba suara tegas nan lantang terdengar dan itu membuat semua orang langsung menatap ke arahnya. "Siapa yang menyuruhmu pergi? Apa kamu sudah mendapat ijin untuk itu?" Jake tiba-tiba muncul entah dari mana dan untuk apa.Vanessa dan Nyonya Kelly mengerutkan alisnya seraya bertanya-tanya dalam hati."Apa? Aku dan Michel sudah resmi bercerai. Kenapa aku tidak boleh pergi?" tanya Vanessa yang sudah kehilangan status sebagai 'Nona' dan berubah menjadi wanita biasa."Tidak boleh sampai Tuan pulang dan Mrs. Hana sembuh serta sebelum Tuan Muda dekat dengan Mrs
Harapan Michel, Doni dan Talia pupus saat ternyata Diana gagal membuka matanya. "Sekarang bagaimana? Apa yang harus aku lakukan? Kak, tolong cepat sadar. Lihatlah, Talia ada di sini. Dia sedih melihatmu seperti ini," ujar Doni pada Diana yang masih terbaring lemah dengan alat yang menempel di tubuhnya."Kau harus kembali bekerja agar setelah kakakmu sadar, dia bangga dengan melihatmu. Aku yang akan menjaganya. Anak ini juga boleh berada di sini. Mana tau jika ada anak ini, Diana akan berusaha agar cepat bangun." Michel menyuruh Doni pergi dan meninggalkannya."Bagaimana kamu tau, kakakku Diana?" Doni menatap Michel kaget setelah mendengar Michel mengatakan jika yang sedang koma saat ini adalah Diana."Karena aku adalah Michel. Pergilah, aku tidak akan melakukan hal buruk pada kakakmu dan juga anak kecil ini." "Tidak, kakakku butuh aku. Aku tidak akan pergi. Lagi pula di kantor sudah ada Kak Aldo."*****Di tempat lain.Jake dan Vanessa resmi menikah. Saat ini, Jake mengirimi Michel