Share

Bab 33 Secepatnya

David menghirup oksigen sebanyak-banyaknya yang ada di area taman ini. Ia tak menyangka bayangan wajah mamanya tergambar jelas di sana. Dasi yang melilit lehernya ia longgarkan karena rasa sesak di dadanya tak kunjung hilang.

"Mas David." sapa seorang dengan suara wanita kepada David. Mengganggu aktivitasnya saja untuk menyegarkan diri.

"Hai, Wina." balas David setelah tahu wanita itu adalah salah satu teman Wenda yang menjenguk tadi.

"Wenda ke mana, Mas?" tanya Wina penasaran karena David hanya seorang diri dan sedang tertegun di pinggiran taman.

"Masih di dalam menemani Ibu." jawab David seadanya. Ia masih merasa sesak dan terlalu malas untuk berbicara dengan siapa pun.

"Mas lagi sakit?" tanya Wina lagi.

"Enggak. Ehm, Win. Aku mau ke toilet dulu ya." ucap David berusaha menghindar karena sudah lelah diinterogasi oleh Wina.

"Kopi nih, Mas. Aku beli untuk kita berempat." Wina menyerahkan satu gelas kopi panas kepada David sebelum ia melanjutkan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status