Share

Tidak ada Salahnya Mencoba

Tapi Alana segera menahan kedua pundak Nita.

“Tidak, Nyonya Nita. Jangan lakukan itu!” tolak Alana. Nita kembali berdiri. Kali ini matanya mengembun menatap Alana. 

“Ayo masuk  dulu. Kita duduk dan bicara di dalam!” Alana mempersilakan Nita untuk masuk ke dalam rumah sewanya. 

Mereka lantas duduk saling berseberangan. Nita melepas tas selempangnya dan meletakannya di sisi kiri.

“Aku sudah mendengar dari Andra. Tentang kabar kematian Tuan Darma. Aku turut berduka cita untuk itu,” ucap Alana kembali membuka suara.

Nita mengangguk. Sambil mengusap air matanya yang menetes di pipi.

 “Dia sempat meminta maaf sama kamu melalui Andra. Sebelum dia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Tuhan telah menghukum kami, Alana. Kami baru menyadari bahwa kami adalah orang tua yang sangat egois. Hanya demi kepuasan—semata, kami tega menghancurkan rumah tangga kalian.” Nita menunduk. Menyeka air
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status