Share

Obsesi

Ruang kerja bergaya klasik itu terlihat hening. Interior yang memanjakan mata—dilengkapi kursi kerja berbahan kulit dengan tampilan menarik. Ditambah lagi dengan adanya rak buku dengan desain klasik.

Namun, semua itu tak jua menyurutkan suasana ketegangan yang ada. Kedua pria dewasa itu duduk sambil berhadapan, mereka terlalu larut dengan pikiran masing-masing.

Tiba-tiba Elvano berdehem, memecahkan keheningan yang menyapa. "Saya benar-benar minta maaf atas kesalahpahaman ini. Dan saya harap kita bisa menjalin kerja sama kembali."

Rayan tersenyum simpul, dia marah—tapi lebih kepada Risa serta Aditya. Dan mengenai Aditya, Rayan berdoa semoga temannya itu tak terjerumus terlalu dalam. "Saya juga minta maaf, mungkin sikap Diandra terlalu berlebihan. Untuk itu kamu berasumsi yang tidak-tidak."

Well, siapa yang tak salah paham jika menunjukkan rasa sukanya secara terang-terangan?

Elvano berdehem, dia menatap Rayan dengan senyuman samar. Apalagi semua bukti mengarah pada Diandra. Mulai d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status