Kerajaan Akhtaran, salah satu kerajaan yang cukup disegani oleh kerajaan-kerajaan di Kepulauan Nusa. Kerajaan yang kini masih berdiri kokoh sejak 200 tahun yang lalu. Namun peristiwa 30 tahun lalu mengguncang kerajaan tersebut. Raja Arsyad menikahi putri dari Penasihat Kerajaan yang bernama Aruna.
Aruna seorang gadis yang memiliki paras cantik rupawan dan kecerdasan yang mengagumkan. Kecintaannya pada buku menjadikannya sosok yang dikagumi dan diinginkan banyak keluarga. Terlebih para pria di Kerajaan Akhtaran. Raja Arsyad berniat menikahkan adiknya Pangeran Amir dengan Aruna
Tahun berganti dan Ibram tumbuh menjadi sosok yang dingin. Ia cukup bersikap hangat pada keluarganya saja. Orang-orang yang menerima kehadirannya, kecuali Ibu Suri Sanjana. Adik kandung ayahnya yang juga merupakan ibu kandung Pangeran Sabir dan Pangeran Samir. Ia membenci bibinya sendiri setelah tahu jika bibinya itulah yang memberikan kesaksian bahwa Ratu Aruna memilih menyelamatkan dirinya dibanding ibunya. Juga tentang Ratu Aruna yang berusaha mengobati ibu kandungnya dengan berbagai ramuan. Semua orang pun menduga jika Ratu Aruna yang sudah meracuni Ratu Dairah Zara dengan dalih memberinya obat.
Zain mengernyit setelah membaca surat yang baru saja diterimanya melalui seekor merpati. Sebagai sahabat sekaligus pengawal pribadi Ibram sejak 11 tahun lalu, Zain cukup mengerti kebiasaan Ibram. Namun tidak dengan yang terjadi hari ini. Tiba-tiba saja sahabatnya itu mengubah rencana yang sudah mereka susun di markas militer. Ibram justru memilih berangkat ke Kepulauan Mutiara. Setahu Zain daerah itu merupakan kumpulan pulau kecil yang di tengahnya terdapat sebuah pulau yang tidak begitu besar namun cukup berbeda di bandingkan pulau sekitarnya. Pulau itulah yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Hindu Dh
“Aku punya firasat buruk,” ucap Zain ketika melintasi alun-alun kota menuju gerbang istana yang cukup megah. Di sepanjang jalan ada banyak lampion yang menjadi penerang. Terlihat indah dengan hiasan bunga kering yang sengaja ditempel di bagian luar. Beberapa orang penjaja sedang menawari mereka beberapa hasil tangan namun mereka terpaksa menolak dengan halus karena sedang terburu-buru ke istana. Dari penduduk mereka tahu jika kerajaan ini sedang merayakan rencana pernikahan putri Ratu Maura yakni Putri Ahana. Putri Ahana memang terkenal dengan kecantikannya yang mirip dengan sang ibu. Sebentar lagi akan bertunangan dengan pangeran dari Kerajaan Jaraban. Salah satu kerajaan tetangga yang juga merupakan kerajaan sahabat kerajaan ini. Ibram tiba di gerbang istana dan Zain menyampaikan maksud kedatangan mereka. Setelah menunggu beberapa saat, mereka disambut oleh Pangeran Hanan. Putra Mahkota Kerajaan Dharmajaya, Putra dari Ratu Maura sekaligus adik kembar dari Putri Aha
Empat hari berada di Kerajaan Dharmajaya benar-benar dimanfaatkan Ibram untuk menikmati udara bebas. Saat kembali ke Kerajaan Akhtaran nanti, mungkin ia akan kembali dikekang atau ditempatkan di balik jeruji khusus yang dibuat untuknya. Panglima Ahlam bahkan tertawa terbahak-bahak ketika melihat ruang penjara khusus untuk muridnya itu. Para mentri sudah beberapa kali berusaha mengendalikan Ibram namun selalu saja berujung kegagalan.“Dari mana?” tanya Zain ketika menghampiri Ibram yang baru saja menyelinap masuk ke dalam penginapan. Meskipun menyamar dan berpenampilan seperti rakyat jelata, tetap saja gerak-geriknya bisa dikenali oleh Zain.“Jalan-jalan sebelum mereka kembali mengurungku. Sudah menuntaskan urusan yang kemarin? Di mana yang lain? Apa ada orang yang datang dari istana mencariku?” Ibram memberondong sahabatnya dengan banyak pertanyaan sambil melepaskan pakaian kumal yang digunakannya.“Urusan kemarin dalam tahap
“Bukankah mawar itu berduri? Mawar adalah satu bunga yang bisa menyakiti.” Ucapan Ibram tidak sepenuhnya salah. Tapi wanita seusia pengasuhnya itu menggeleng tampaknya kurang setuju dengan apa yang diungkapkannya. “Itu jika Tuan berusaha menggenggamnya terlalu kuat. Tapi ketika disentuh dengan perlahan dan lembut, maka mawar itu akan bertahan lama. Menyebarkan aromanya yang menenangkan dan perlahan mengusir ketegangan. Seperti efek paparan. Maaf, saya sudah lancang dan terkesan menggurui,” ujarnya.
Semua orang yang menghadiri acara itu tentu saja terkejut. Ratu Maura sudah lemas kala mendengar penolakan dari Pangeran Dalani. Harapan terakhirnya untuk mempertahankan perjanjian antarkerajaan di Kepulauan Mutiara sudah berakhir. Hanan berlari menghampiri ibunya yang menatap tidak percaya pada putrinya. Ahana dan kekeraskepalaannya mengacaukan segalanya. Tadinya ia berpikir putrinya akan berkorban demi kebaikan semua orang, nyatanya itu hanya angan.Suara bisik-bisik para tamu yang membicarakan mereka rasanya seperti hujaman batu. Terlebih tatapan pura-pura iba namun mungkin kenyataannya mereka sedang menertawakan keluarganya. Ratu Maura tidak lagi bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok dengan kerajaannya. Hasil bumi dari kerajaannya akan dibeli dengan harga rendah seperti kesepakatan kerajaan-kerajaan lain di Kepulauan Nusa yang sejak dulu menjalin kerjasama dengan tiga kerajaan di Kepulauan Mutiara.Akses perairan akan dibatasi dan rakyat kerajaannya tanpa s
“Aku bersedia.” Suara itu terdengar jelas di keheningan aula istana. Semua mata tertuju pada sosok yang baru saja berdiri dari tempat duduknya dan menoleh pada Raja Takur serta yang lainnya. Zain hanya bisa melongo melihat Jendral Harimau Putih yang berjalan ke pusat drama malam ini. Zain tidak habis pikir apa yang ada dalam pikiran Ibram saat ini. Sungguh yang dikatakan ayahnya benar adanya. Tidak ada yang bisa menebak seorang Ibram Al-Ikram. Kalau saja para anggota keluarga atau para pejabat Kerajaan Akhtaran mendengar dua kata itu, mungkin mereka akan pingsan. Sama sepertinya yang saat ini merasa tiba-tiba dilanda pening. Suasana masih hening dan yang terdengar hanya langkah kaki Ibram. “Jangan ikut campur Jendral!” Raja Jabaran memperingatkan. Ia tidak ingin ada orang lain selain dari Kepulauan Mutiara yang ikut campur. “Sepertinya Anda takut Yang Mulia Raja Takur, kaki Anda sampai gemetar. Putra Anda sampai lupa bernapas. Berdiri sedekat in
Matahari rasanya bersinar lebih cepat dari biasanya. Bagaimana tidak? Gara-gara acara ritual semalam berganti menjadi acara pertunangan dadakan, maka hari ini pun terjadi hal yang serupa. Hari yang awalnya disangka akan menjadi hari pertunangan, kini jadi hari pernikahan. Semua dekorasi dari dalam aula istana hingga alun-alun istana disiapkan dalam semalam.“Aku rasanya masih tidak percaya kau akan menikah hari ini,” kata Zain menatap para pelayan dan pengawal istana yang melakukan pengaturan di halaman istana.