Share

BAB 23

“Sialan!” Helix mendaratkan pukulannya di pipi seorang pria dengan penuh emosi.

“Siapa, lo?” tanya pria mabuk itu yang terlihat kesakitan dan memegang rahangnya.

“Pergi, lo!” teriak Helix.

“Makanya punya cewek itu dijaga, jangan dibiarkan ke tempat ini sendirian!” sahut pria mabuk itu sambil berteriak dan berlalu meninggalkan Helix. Tempat yang bising ini membuat mereka harus berteriak agar suaranya terdengar.

Helix melihat Wailea yang sedang menopang kepalanya pada lengan yang bertumpu pada minibar. Apa sebenarnya yang terjadi pada Wailea. Mengapa dia nekat pergi ke club sendiri tanpa ada yang menemani. Namun, pakaiannya sangat rapi, tidak selayaknya wanita yang hendak menghabiskan malamnya di dalam sebuah kotak gelap, bising dan pengap asap rokok. Helix mencoba untuk membantu Wailea agar bisa berdiri, tetapi kakinya begitu lemas hingga tak mampu menopang tubuhnya sendiri.

“Helix” kata Wailea saat wajahnya berhadapan dengan wajah Helix. Aroma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status