Share

BAB 8

Lenny kembali menjelaskan pada Wailea apa yang sebenarnya ia tahu. Rezo memang mengajukan ijin di kantor untuk pergi ke luar kota, tepatnya Sumatera tempat dimana ibu Wailea tinggal. Alasan Rezo adalah untuk berlibur bersama keluarga untuk merayakan ulang tahun Wailea. 

Mendengar semuanya seperti sangat aneh, Wailea mencoba untuk berfikir positif. Wailea meyakini dirinya jika sang suami sengaja membohonginya dan seolah tidak ingat akan hari ulang tahunnya agar semua rencana untuk memberikan kejutan padanya tidak gagal. Mungkin saja Rezo hendak mengajak mama untuk datang ke Jakarta, pikirnya dalam hati.

Setelah berbincang dengan Lenny, Wailea pun kembali ke dalam restoran melanjutkan makan siangnya yang tertunda.

“Kamu kenal Lenny, Hel?” tanya Wailea sambil mengunyah makanan di mulutnya. Helix pun tersedak. Hampir saja makanan di mulutnya lompat keluar mengenai wajah Wailea. Wailea menepuk punggung Helix, mencoba membantunya mengeluarkan makanan pada tenggorokkannya. Helix mengambil gelas dan meneguk air berulang kali.

“Dia mantanku” kata Helix.

***

“Wailea, tolong ke ruang meeting sekarang ya. Biar Jenny saja yang stand by di depan” kata salah seorang staff yang ditugaskan oleh owner.

Wailea berjalan memasukki ruang meeting. Dilihatnya beberapa orang penting yang sudah duduk disana. Robin sebagai direktur utama, beberapa manager dari setiap department dan juga tidak ketinggalan Helix sebagai Leader Entertaiment. Namun, Brandon tak terlihat ada disana. Ada apa ya, tanya Wailea dalam hati.

“Berhubung Brandon telah meninggalkan perusahaan ini tanpa ada rasa terima kasih sedikitpun, jadi kami sudah bersepakat dengan satu suara memilih orang yang tepat menggantikan posisinya” kata Robin. Wailea semakin bingung dibuat. Dia tidak mengerti mengapa dia dilibatkan dalam rapat ini.

“Jadi kami sudah memilih kamu, Wailea. Untuk menggantikan jabatan Brandon sebagai general manager” lanjut Robin diiringi suara tepuk tangan dari semua orang yang ada di dalam ruangan. Perasaan Wailea kini bercampur aduk. Apakah yang sebenarnya terjadi? Mengapa aku yang dipilih? Apa yang harus aku lakukan? Semua pertanyaan berkumpul jadi satu dalam kotak pikirannya.

"Kamu sudah bekerja cukup lama di perusahaan kami. Tidak pernah berontak atau berargumen ketika diminta mengerjakan sesuatu bahkan yang bukan tugasmu. Itu yang menambah nilai positif dari diri kamu, Wailea. Sebagai general manager, harus memiliki loyalitas yang tinggi. Terutama, bisa menjaga kepercayaan dan menjaga nama baik perusahaan. Semua disini sudah setuju ketika saya memilih kamu menggantikan Brandon" Robin mencoba menjelaskan.

“Ada apa dengan pak Brandon? Kemarin saya masih bertemu dengan dia” tanya Wailea penasaran"

“Brandon menjual informasi penting mengenai perusahaan kepada perusahaan saingan kita. Jadi rapat besar kemarin untuk membahas hal itu. Kami memberi dia kesempatan, tetapi dia malah lebih memilih untuk keluar tanpa perasaan bersalah sama sekali” Robin mencoba menjelaskan.

“Tapi, saya takut mengecewakan anda pak" kata Wailea merendah.

"Saya yang akan bimbing kamu sampai sukses" sahut Robin mencoba meyakinkan Wailea. "Acara pengangkatan akan kita lakukan bersamaan dengan ulang tahun perusahaan 3 hari lagi. Jangan lupa ajak suamimu nanti ya" lanjut Robin.

Wajah Wailea yang kebingungan kini digantikan senyum yang begitu merona. Matanya berkaca-kaca karna harunya yang tak tertahankan. Belum pernah dia memimpikan hal itu, tetapi malah dia dapatkan kesempatan ini bertepatan pada hari spesialnya.

Sore harinya, saat Wailea sedang sibuk dengan kegiatan rumah tangga, ponselnya pun berdering.

“Happy birthday anakku sayang” suara itu terdengar begitu lembut dan lemas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status