Share

Strategi Resti (POV Resti)

"Bapak kenapa?" tanyaku pada lelaki cinta pertamaku itu. Lelaki paruh baya itu sedang duduk termenung di depan TV yang sedang menyala, matanya sama sekali tak fokus kepada layar kaca itu.

"Hmmm... nggak ada apa-apa, Nak," jawabnya pelan, ia terlihat menarik napas dalam-dalam.

"Ayo cerita pada Resti, Pak," ucapku seraya memegang tangannya.

Bapak menoleh, tapi terlihat seperti ragu berbicara.

"Resti akan jadi pendengar yang baik. Ayo cerita, Pak. Jangan di pendem sendiri," ucapkan lagi seraya bergelayut manja di tangan yang telah menafkahi ku itu.

Bapakku mengangguk, "Bapak bingung, Nak... Emakmu terus memaksa bapak menjual tanah itu," ucapnya pelan, terdengar seperti bisikan di telingaku.

"Tapi, setelah melihat kelakuan Rido dan Airin bapak tak rela kalau uangnya di serahkan pada mereka." aku masih diam mendengarkan curhat bapakku, tak ingin berkomentar apapun, karena tadi aku sudah berucap kalau aku akan jadi pendengar yang baik.

"Bagaimana menurutmu, Nak?" bapak meminta pendapatku, o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status