Share

21. Hati yang Ciut

Wanita muda itu melihat makanan indah sebagai appetizer alias makanan pembuka. Bagaimana susunan potongan makanan yang ditata begitu rapi di piring putih.

“Makanlah,” perintah Darius.

Pria itu tak sabar untuk melihat reaksi Lakshmi tentu saja.

Lakshmi bingung, dia tak pernah mengenakan peralatan makan lengkap seperti garpu dan pisau.

“Gunakan tangan saja,” imbuh Darius yang memperhatikan bagaimana Lakshmi kebingungan sendiri.

Darius mencontohkannya, dan Lakshmi menirunya.

Kres!

Sekali gigitan untuk satu potongan kecil makanan pembuka.

“Bagaimana?” Rupanya Darius menantikan penilaian sang istri.

Lakshmi menikmati paduan rasa yang belum pernah terjamah oleh lidahnya, dia sampai melahap potongan kedua. Kali ini matanya sesekali menutup lama sambil tersenyum. Rasa di mulutnya seakan menjadi sebuah kembang api yang meledak di dalamnya. Bercampur sempurna.

Darius terkekeh, dia tak perlu lagi bertanya soal rasa karena Lakshmi sudah menikmatinya dengan begitu baik.

Menunggu gadis itu menyeles
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status