Share

Jodoh Ibarat Cermin

Bab 88) Jodoh Ibarat Cermin

"Perkembangan janinnya bagus, hanya saja Ibu perlu menjaga pola makan, supaya asupan nutrisinya terpenuhi. Jangan lupa cukup istirahat. Satu hal lagi ya, Bu, tolong jangan berpikir yang berat-berat dulu. Kalau ibunya stres, nanti janinnya ikut stres, Bu," pesan lelaki setengah baya itu sebelum Athar dan Aira meninggalkan ruangannya.

Sang asisten mengantar mereka sampai pintu depan klinik.

"Kamu dengar, kan apa kata dokter?"

Kini keduanya sudah berada di mobil. Athar menghidupkan mesin dan langsung tancap gas meninggalkan tempat itu.

Aira mengangguk. "Aku dengar. Maaf ya. Belakangan ini aku memang banyak pikiran. Semenjak aku bertemu Kakek Albana, aku sedikit merasa tertekan...."

"Kamu bisa cerita apapun kepadaku. Aku ini suamimu dan akan selalu mensupport. Kamu tidak perlu meragukan itu," ujarnya.

"Aku tahu. Banyak hal yang mengejutkan setelah kita menikah...."

"Aku minta maaf soal perjanjian itu dan aku sudah merobeknya. Kita benar-benar suami istri sah d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status