Share

Mood Jelek

Satu persatu makanan dan minuman pesanan Cinta dan Davian datang.

Mereka menghentikan sejenak obrolan absurd itu untuk mengisi perut.

Dan dilanjutkan usai makanan di piring habis.

Karena enggan berpisah dengan Davian, Cinta sampai memesan satu minuman lagi beserta dessert.

“Kamu boleh pulang malem?” Pertanyaan Davian layaknya sebuah peringatan bagi Cinta.

Cinta melirik arlojinya, tanpa terasa sudah jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Gawat, mami bisa marah.

Melihat ekspresi wajah Cinta yang memucat membuat Davian tahu kalau sang gadis tengah didera panik.

“Kita pulang aja ya, saya anter ayo … nanti saya jelasin sama orang tua kamu.”

“Eeeh, jangan … nanti mami papi mikir yang enggak-enggak tentang Ayang, eh ….”

Kelopak mata Cinta mengerjap gugup, melipat bibirnya ke dalam dia kelepasan lalu memalingkan wajah agar Davian tidak melihat pipinya yang telah mero
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status