Share

Bab 102. Me,beri Kebahagiaan

“Astaga, Ashera. Aku sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana wajah Aleysa ketika semua orang menghujatnya,” ucap Trixi sembari memegangi perutnya yang terasa kaku dan sakit.

Untuk menghibur kegelisahan Ashera, Trixi melontarkan kata-kata lucu dan terkadang konyol saat membahas masalah Aleysa dan reaksi wanita itu. Bahkan dia membayangakan Aleysa dilempar telur busuk oleh emak-emak yang membenci kejahatannya.

“Tapi Aleysa bukan wanita seperti itu, Trixi. Aku rasa urat malunya telah putus dan otaknya sudah konslet,” sahut Ashera.

Dia tidak yakin bila Aleysa akan memiliki rasa malu dan trauma atas video klarifikasinya. Menurutnya, Aleysa adalah wanita berhati baja yang telah berkerak. Wajahnya pun telah menjadi wajah dinding penuh molen cor yang tebal sehingga tidak memiliki rasa malu.

“Emmm, benar katamu, Shera. Perempuan itu adalah nenek lampir yang mengerikan, tidak tau malu sama sekali.” Trixi kembali tertawa.

Setelah lelah tertawa, keduanya kembali hening dengan pikiran masing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status