Share

52. Tawa Kuntilanak

Cekrek!

Pintu dibuka dengan sangat pelan oleh Adi. Dia mengintip terlebih dahulu sekelilingnya. Di belakang Adi, ada Zio dan Dito. Keduanya ikut-ikutan menyembulkan kepala melalui daun pintu.

"Aman gak?" tanya Dito lirih.

"Aman," balas Adi pun dengan suara lirih.

Zio menoleh ke belakang pada ketiga rekan satu grupnya.

"Gimana?" bisik Fina.

"Aman. Ayok masuk."

"Oke."

Fina, Siwi, dan Rahma mengikuti langkah ketika pria melewati sebuah pintu. Siwi sejak tadi menggenggam erat lengan kiri Fina. Sementara Rahma walau terlihat berusaha berani, sesekali dia berjengit dan ikut-ikutan bergelayut pada lengan kanan Fina. Sementara ketiga pria tampak gagah berani memimpin di depan.

"Suwer. Ini para senior kok ya nemu tempat angker banget macem gini? Ini beneran rumah sakit bukan sih? Horor bener tempatnya," keluh Dito.

"Lah, dimana-mana yang namanya kamar mayat ya angker, Bro. Duh, ini kamar cuma adanya bangsal sama lemari kok ya serem sih? Padahal gak ada mayatnya juga." Adi begidik ngeri.

Akhirn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status