Share

Chapter 22 Perkara Tulus?

Bayanganmu masih membekas dalam ingatan, rasa memiliki ku masih tergantung dalam angan, tapi sayang api egois ku sulit padam saat tak mampu menerima kurangmu.

***

Pukul delapan kurang lima belas menit, Linara masih menunggu seseorang dipenghujung pintu kelas, dengan berulang kali melirik Watches Silver yang melingkar indah pada lengannya.

“Aduh! Kayu kamu dimana sih? Lima belas menit lagi ujian ini, kemana sih manusia itu?” Gerutu Linara yang masih harap-harap cemas menunggu kedatangan sahabatnya itu.

Tiga menit telah berlalu sia-sia, manusia yang dinanti tak kunjung menampakan batang hidungnya, membuat Linara semakin cemas. Berulang kali mencoba menghubungi Kaivan, berusaha mengingatkan bahwa ujian akan berlangsung dalam kurun waktu tak lama lagi.

Akhirnya disela detik-detik penyisaan waktu, Kaivan memunculkan jati dirinya, setengah tergopoh menuju kelas. Berharap semua dalam keadaan yang tep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status