Share

Ancaman

Bab124

Rebecca membuka mata, di sambut pemandangan yang tidak biasa dia lihat.

Wanita itu menyisir seluruh ruangan dengan matanya, terlihat sosok Jeremy, tengah tertidur di atas sofa yang berukuran lumanya panjang.

Kamar yang sekarang dia gunakan untuk beristirahat lumayan besar dan di lengkapi beberapa peralatan mahal.

Rasa haus menghinggapi. Dengan perlahan, Rebecca mencoba bangun, namun tubuhnya tidak kuasa menahan sakit. Wanita itu merintih, menangis dengan pelan.

"Rebecca," panggil Jeremy. Entah sejak kapan, lelaki itu sudah terbangun dan menghampiri Rebecca.

"Kamu sudah bangun rupanya, ayo makan dulu, aku sudah menyiapkannya dari tadi."

Jeremy meraih nampan, yang terletak di atas nakas. Nampan itu berisi nasi goreng bertabur daging di atasnya, dengan jus buah hangat.

"Sakkkiittt," rintih Rebecca.

"Jangan menangis, tahanlah! Kalau tidak, lukamu akan semakin terasa sakit. Setelah makan, dokter pribadiku akan kemari untuk memeriksamu."

"Apa yang Tuan lakukan tadi di club?"

"Kamu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status