Share

Cemburu

Minggu pagi, pukul tujuh tiga puluh lima menit. David duduk di muka Wisata Edukasi Hidroponik miliknya ditemani Seruni. Mulutnya baru saja mengunyah sepotong kudapan yang dibuat calon istrinya dari ubi kayu. Sedang secangkir kopi di sampingnya masih mengepulkan aroma yang menenangkan.

“Anjani dan anak-anak didiknya jadi ke sini, Sayang?” tanya Seruni menyesapi teh melati di gelas porselen. David memandang wajah kekasihnya itu dengan lembut. Ada kekhawatiran di matanya yang coba gadis itu netralkan.

“Aku nggak tahu Anjani atau bukan. Yang pasti siswa-siswa dari SMP 19 Trimarga, guru pendampingnya aku nggak tahu,” jawab David menenangkan. “Kenapa, Sayang? Kamu takut aku tergoda sama Anjani?” David menggantungkan senyum di tengah gerakan peristaltik saluran pencernaan bagian atasnya.

“Dari ceritamu, sepertinya dia begitu mempesona. Wajar kan aku begini?” Seruni melipat mukanya, ia tak kuasa lagi menyembunyikan keresaa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status