Share

Panggilan Kemanusiaan

Aku mencatat semua keterangan yang diberikan oleh mama Kak Indah. Termasuk pula nama yang katanya menculik Kak Indah, nama desa, kabupaten, yang sebenarnya aku tahu semuanya. Aku tidak pernah mengatakan siapa diriku.

“Adek ini siapanya Indah?” tanya beliau. Kalau aku bilang adiknya Bang Angga bisa jadi beliau shock.

“Saya temannya, Bu, dulu masih sering jumpa sebelum Indah menghilang.”

“Tolong ya, Nak, Ibu jadi nggak bisa tidur. Gimana ceritanya Indah bisa diculik padahal ngakunya ke Malaysia.” Mama Kak Indah menangis. Kurasa dia belum tahu berita kalau anaknya hamil. Kalau aku beritahukan takutnya tiba-tiba kena serangan jantung.

“Baik, Bu, kalau begitu saya permisi dulu. Insya Allah saya akan usahakan membawa Indah kembali dalam keadaan sehat wal’afiat.” Aku berdiri dan salaman dengan beliau.

“Nak Anton sendirian saja? Nggak bawa petugas yang lain,” tanya beliau yang cukup jeli juga.

“Ada nanti petugas tambahan. Kalau begitu saya pamit, assalammualaikum.” Lekas aku keluar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status