Share

Ayahku

“Bro, itu hapemu bunyi.” Seorang teman menepuk pundakku. Aku sedang membaca pesan dari Widuri—calon istriku, kurang lebih satu setengah bulan lagi kami akan menikah.

Lekas aku lihat ponsel, tidak ada panggilan masuk. Lalu aku ingat-ingat lagi. Bunyinya masih terdengar bahkan sampai dering ketiga.

Oh, iya, handphone Bang Angga aku bawa tadi pagi karena baterainya aku cas sampai penuh. Takut ada yang mencarinya. Segera saja aku jawab dan katakan aku siapa dan jika ada hutang dengan Bang Angga bisa menagih padaku.

“Halo, Anton, ini Indah, calon istri Bang Angga dulu.” Oh iya, Kak Indah, aku ingat.

Kami pernah bertemu di rumah ayahku hari itu. Heran saja aku dengan dia, kenapa mau tinggal di sana. Diajak pulang juga tidak mau padahal aku bisa bantu mencarikan speed boat dari arah yang berbeda. Ditambah rumah ayahku sangat seram seperti sarang hantu.

Aku bertanya ada keperluan apa Kak Indah menelpon Bang Angga. Lalu dia bercerita secara singkat padat dan jelas, hal ini membuat profesiku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status