Share

35. Sebuah Kejujuran

Matahari sudah di atas kepala, panasnya sangat menyengat kulit. Suara riuh terdengar dimana-mana, ada yang bergosip, mengerjakan tugas, duduk di koridor sambil tertawa haha, hihi dan ada pula yang mengambil kesempatan berpacaran di taman kampus.

Jam istirahat sudah berlangsung sekitar sepuluh menit. Setelah Pak Taufik keluar, tanpa basa-basi, Ayana langsung minggat dari kelas. Namun sebelumnya, ia sudah memberikan sepucuk kertas pada Daniel yang berisi tentang tempat dimana mantannya itu harus datang menemuinya.

Berdiri dengan gusar, sesekali matanya mondar-mandir melihat dari kejauhan. Keringat mulai bercucuran di pelipisnya, tenggorokannya terasa kering. Dan cacing di perutnya mulai meronta meminta makan.

Ayana kesal sekali, ia membanting tasnya kasar di sebuah kursi panjang yang terbuat dari besi dan dicat manis selaras dengan tanaman di sekitarnya.

"Sial! Apa dia berusaha kabur dariku?" Kepalanya tera

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status