Share

Surat Kutukan

“Aku tidak bohong! Pulanglah! Dan jangan kemari lagi! Atau Tias tahu, berarti kita berakhir.” pinta Galih. Sambil memegang lengan samping Milea. Wanita itu tidak terima dengan perlakuan Galih. Dia menyunggingkan senyuman, karena melihat istrinya Galih.

Terlambat Galih, Tias sudah mengetahuinya. Saat mereka bicara, Tias berada di balik dinding dan mendengarkan semuanya. Sekuat tenaga, Tias menahan untuk tidak menangis. Tias melihat wanita itu akan pergi. Ini kesempatannya untuk membuka semua, dan menanyakan apa yang terjadi.

“Eh, ada tamu rupanya. Kenapa nggak masuk, Mbak. Masuk, yuk!” ajak Tias. Mereka berdua gagap. Akan tetapi, Galih dengan otak buayanya berkilah. Dia harus menghentikan Tias dan Milea, kalau tidak mau semua jadi berantakan.

“Kami sudah selesai bicara dan Milea akan pulang. Dia buru-buru katanya, Sayang. Iya ‘kan Milea?” kode Galih. Tias tersenyum kecut. Dia sang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status