Share

Lebih Dari Itu

Esok hari yang di nanti tiba. Sekarang sudah pukul tujuh malam karena Arsan memang langsung berkendara dari kantor. Dia langsung pulang ke rumah Zahwa tidak mampir ke rumahnya dulu. Suara dentang bel berbunyi menandakan seorang Arsan yang sudah sampai.

“Key, minta tolong bukakan pintu. Kayaknya itu Om Arsan deh.” Keano membukakan pintu. Tapi bukan Arsan yang datang melainkan Andra. Maka dengan tidak sopan Keano menutup pintunya kembali bahkan tidak memberi kesempatan pada Andra untuk bicara. Anak laki-laki itu memang selalu frontal jika tidak suka dengan seseorang.

“Mana Om Arsannya?” tanya Zahwa sambil meletakkan sayur di atas meja.

“Bukan Om Arsan tapi hanya ornag gila.” Zahwa paling tahu Keano. Dia berbohong. Itu pasti bukan orang gila. Astagfirullah ... pasti Pak Andra. Demikian batin Zahwa. Dia bergegas ke depan. Bukan apa-apa, dia masih membutuhkan pekerjaan. Maka Zahwa membuka pintu setelah sampai meraihnya.

&ldq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status