Share

Reza Aditya Pratama

Tin tin...

Suara klakson mobil terdengar dari luar. dengan segera satpam rumah yang berjaga membuka kan pintu pagar

Selamat sore den,

Sore juga pak, jawab nya dan langsung memberikan kunci mobil kepada satpam rumah nya.

Kaki jenjang nya membawa langkah kaki nya langsung menuju ke dalam rumah.

" Assalamu'alaikum" ucapnya memasuki rumah.

namun yang terlihat hanya para pelayan saja yang berlalu lalang di kediaman nya ia tak melihat pria parubaya yang biasa duduk di ruang tengah. Tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju kamar nya di lantai atas.

ceklek..

ia membuka pintu kamar nya, matanya menyapu seluruh kamar yang sudah rapi dan bersih.

Tiba tiba ia mendengar suara gemercik air yang berada di kamar mandi.

ia duduk di atas ranjang sambil menatap pintu kamar mandi nya, memastikan siapa yang ada di dalam.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka

" Astaghfirullah" Ucap Zaira  sambil memegang dada nya

ia kaget melihat sosok pria yang duduk di atas ranjang dan memperhatikannya.

Pria itu hanya menatap kegugupan gadis yang saat ini berdiri di hadapan nya.

" Siapa menyuruh mu masuk ke kamar ku?

A -anu tuan saya pembantu baru disini saya yang akan menggantikan bi sari. jawab Zaira dengan takut.

Kau? kau anak bi sari??

tanya pria tersebut memastikan

" iya tuan, saya anak bi sari."

Sudah tahu apa saja tugas mu? tanya pria tersebut.

" Su- sudah tuan "

Hei, kalau seseorang sedang berbicara lihat ke depan

dari tadi menunduk saja, Kau lihat aku ada di lantai?? kesal nya

" Maaf kan saya tuan" tutur Zaira memberanikan diri menatap pria yang ada di hadapn nya.

Sesaat pria itu terpana pada gadis yang di depan nya. Melihat anak yang masih terbilang remaja bekerja di rumah nya. ia menatap seluruh wajah gadis yang ada di depan nya mata yang sipit, hidung mancung, pipi yang tirus, dan bibir merah muda alami yang tipis..

Cantik,, bathin pria tersebut tanpa sadar.

Siapa nama mu?

" Zaira " tuan

Dengar, saya paling tidak suka melihat orang lain masih di dalam kamar saya saat saya sudah masuk kesini. Pekerjaan mu yang masih belum terselesaikan bisa kau tunda, dan lanjut jika saya sudah keluar dari kamar ini atau jika saya sudah pergi ke kantor. ucap pria tersebut dingin.

B- baik tuan saya permisi dulu pamit Zaira.

Setelah keluar dari kamar tersebut Zaira menghirul oksigen banyak banyak,

rasanya saat berhadapan dengan tuan nya itu pasokan oksigen nya  terasa sedikit.

hah, hah

Astaga ,aku jadi takut berhadapan dengan nya .

gumam Zaira melangkah kan kaki nya ke dapur.

Nak Zaira sudah selesai bersih bersih nya?

tanya pak sofyan yang saat itu sedang melintas

" Sudah pak, ini saya mau lanjut beresin yang lain " jawab Zaira

Oohh yasudah kalau begitu lanjut saja.

" iya pak " ucap zaira tersenyum

*****

Pukul 7 malam pak sofyan dan anak nya sedang makan malam.

Reza, kapan kamu mau menikah? papa ini sudah tua dari dulu ingin menggendong cucu jawaban kamu selalu aja belum nemu yang pas. Terus sampai kapan papa menunggu ? Papa takut di usia papa yang sudah tua ini papa tidak bisa melihat mu menikah, Ucap pak sofyan menatap putra semata wayang nya.

" Reza mau saja menikah tapi asalkan dengan kekasih Reza pa, bukan pilihan Papa, Reza udah besar Reza bisa mencari calon istri yang Reza mau dan kami juga saling mencintai.

Kalau kamu tetap mau menikah dengan perempuan itu, papa tidak setuju.

Papa tidak akan merestui kalian! ucap pak sofyan tak terbantahkan.

Reza hanya diam mendengar perkataan papa nya, sudah berkali kali ia mendapat penolakan dari Ayah nya sendiri yang hendak menikahi kekasih nya.

hening.

Tidak ada yang memulai kembali percakapan di atas meja makan.

Hingga penglihatan pak sofyan menangkap pergerakan seorang gadis yang sedang merapihkan perabot rumahnya.

" Nak Zaira, mari makan bersama"

ajak pak sofyan

Zaira yang mendengar nya langsung menghampiri ke arah meja makan dengan lembut menolak ajakan pak sofyan.

Maaf pak, saya masih membersihkan beberapa perabot lain nya dan saya juga merasa tidak enak kalau makan berada di meja yang sama dengan bapak dan juga tuan. jawab zaira

" Pa, aku ke kamar dulu" pamit Reza

" Hm," jawab pak sofyan dengan deheman saja

Bapak sampai lupa, Itu adalah anak bapak nama nya

Reza Aditya pratama, putra bapak satu satunya. ucap pak sofyan memperkenalkan anak nya kepada Zaira.

Reza Aditya Pratama adalah putra semata wayang dari pasangan Sofyan Hadikusumo dengan Anindita.

Memiliki kekasih sorang modeling yang cantik nan molek. usia nya 27 tahun. Memiliki perawakan yang gagah, tinggi ,dan tegas.

Menggantikan posisi sang Ayah menjadi CEO di perusahaan nya.

wanita mana yang tidak tertarik dengan pesona nya. Dan hanya seorang wanita saja yang dapat meluluhkan nya. yaitu kekasih nya.

ooh,, ternyata nama tuan tadi adalah Reza Aditya pratama.

Orang nya dingin banget, bathin Zaira.

Astaghfirullah gumam Zaira menyadarkan diri nya sendiri yang tengah membayangkan Tuan nya.

Nak zaira kenapa? tanya pak sofyan melihat Zaira bergumam tak jelas di hadapannya

Ah, tidak apa apa pak

Zaira mau lanjut beres beres nya dulu pak, pamit Zaira

Setelah selesai membersihkan perabot, Zaira mengisi perut nya yang sejak tadi keroncongan,

ia ingin makan, tetapi merasa malu karena masih anggota baru di dalan rumah tersebut. hingga memutuskan makan malam saat suasana di dapur sepi.

Alhamdulillah, ucap nya saat merasa kenyang

Lantas ia memilih menjalankan kewajiban nya dahulu kepada sang pencipta.

selesai dengan kewajibannya ia mengambil Al - Qur'an dan mulau melantunkan nya dengan merdu.

Reza yang turun dari kamar perlahan memelankan langkah kaki nya menuruni anak tangga saat mendengar lantunan ayat suci yang di bacakan oleh seorang gadis cantik.

Entah mengapa mendengar ayat demi ayat yang di bacakan gadis itu membuat tubuh nya bergetar, Langkah kaki nya yang tadi hendak ke dapur mengambil air mineral langsung terhenti begitu saja.

ia menikmati suara itu dari balik pintu kamar gadis itu.

Saat di rasa suara itu telah berhenti, ia dengan segera beranjak dari balik pintu kamar dan melangkah kan kaki nya ke dapur.

Tanpa ia sadari Pak sofyan sedari tadi menatap nya dari balik pilar.

ia mulai memikirkan menjodohkan gadis tersebut dengan anak nya.

ia sudah memantap kan niat nya menjodoh kan putra nya.

Dari awal ia bertemu dengan gadis tersebut sudah merasa senang

" Suka atau pun tidak Papa akan memaksa kamu menikahi Zaira" bathin pak sofyan dan berlalu meninggalkan tempat sembunyi nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status