Share

"Ikutlah Bersamaku, Halwa!"

"Aw!" aku memekik. Menahan sakit di bagian perut bawah.

Tubuhku semakin membungkuk menahannya.

"Apakah kamu kontraksi, Hal?" tanya Rini.

"Apa?"

Wajah Radit langsung pucat pasi.

"Apakah Halwa mau melahirkan?" tanya Radit cepat.

"Sepertinya begitu, Dit."

"Apa yang harus kulakukan? apa yang harus kulakukan?" tanya Radit berulang-ulang hingga tangannya bergetar dan dingin.

Aku menumpukan tangan pada lehernya, pelipisnya bahkan sudah dipenuhi keringat.

"Apa yang harus kulakukan, Hal?" tanyanya lagi dengan suara bergetar.

Aku hanya terseyum kecil, "Tenanglah, aku masih bisa menahannya. Aw!"

Tanganku semakin kuat menekan saat kontraksi itu datang.

"Bagaimana aku bisa tenang kalau kamu kesakitan begini," keluhnya.

"Bawa ke Rumah Sakit, Dit." Kudengar suara Rini memberi solusi.

"Bagaimana dengan acaranya?" tanyaku pelan, masih mencoba memberi senyuman pada tamu yang datang.

"Biar aku dan teman-teman yang mengatasi ini, pergilah cepat," jawab Rini lagi.

Radit segera memapahku ke dalam mobil, "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
cheepychan
demi cinta ya Radit harus rela rambutnya rontok itung2 berbagi kesakitan...hehe
goodnovel comment avatar
Taro Darsa
Duh, siapa ya.... jgn pergi dong Hal.... kasian Bian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status