Share

Takdir-Nya

"Apa yang harus saya lakukan, dok?"

Lelaki itu kelimpungan untuk pergi, ia memutuskan kembali berlari menghampiri. Menanyakan apakah ia masih berguna saat ini.

"Berdoalah Pak. Hanya itu yang pasien butuhkan saat ini." Ucapan dokter terasa seperti sambaran kilat yang melesat menyabar hatinya.

Kakinya tak kuasa pergi, ia sangat ingin menemani perempuan yang terbaring lemah di sana dan mengingatkan kalau ia ada di sini menunggunya dan tak pernah beranjak pergi.

Namun, kata-kata dokter itu membuatnya tersadar, Halwa bukan hanya ingin ditemani ia membutuhkan doa untuk tetap bisa berjuang melawan maut.

Sekali lagi sebelum benar-benar pergi ia kembali melihatnya.

Wanita yang selama ini dicintainya terbaring lemah dan pucat, bibirnya sudah nampak kebiruan, ia seperti kedinginan dan hanya bisa merintih pelan. Orang-orang yang sibuk mengerumuninya seperti burung bangkai yang menunggu kematian datang pada mangsanya.

"Tidak!"

Radit berlari sempoyongan mencari tempat di mana ia bisa menemukan Tuha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
moso pendarahan harus sampai angkat Rahim thor yg bener aja haha kapan bahagianya kok sedih mulu ahha... siapa yg mau donor rahim buat halwa
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
Thor.... jgn trll kejam donk k Halwa....
goodnovel comment avatar
Taha nusa
Pasti di steril ya kandungannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status