Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 41)#Seputih_Cinta_Amelia~Saling Terbuka~ [Thanks, Mel, sekarang aku sudah tahu jawabanmu. Aku lega. Sekali lagi, terima kasih atas kepercayaanmu juga Papamu, untukku.] Brian mengirimi aku pesan dari sudut ruangan di mana ia sedang duduk.Ya, kami memutuskan untuk tak saling berdekatan selama acara. Lebih baik menjaga sikap demi menghormati keluarga besar.[Sama-sama, Bri. Terima kasih juga atas kesungguhanmu juga keluarga besarmu, mau datang melamarku hari ini.][Dengan penuh bahagia dan semangat, Mel. Melamar seorang putri salju, yang lembut, santun, anggun, seperti kata Ibuku. Kalau Ibuku saja suka, bagaimana aku.]Aku tergelak kecil membaca pesannya, mendongakkan wajah, dan ternyata dia sudah lebih dulu memandangiku yang sedang mencari-cari sosoknya, spontan malu sendiri melihatnya yang sudah fokus menatapku. Ada yang berdenyut lebih kencang dalam dada ini dan debarnya sulit aku kendalikan.Aku memilih memalingkan wajah ke arah lain. Berus
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 40)#Seputih_Cinta_AmeliaReo di Depan Pelaminanku dan BrianBrian nampak Gagah menggunakan beskap warna krem keemasan lengkap dengan kopiahnya, sepadan dengan warna kebaya brukat yang kugunakan, lengkap dengan jilbab polos kremnya. Make up flawless terasa ringan di wajah. Segala atribut pernikahan juga aku utamakan bahannya agar tercipta kenyamanan saat mengenakannya.“Kamu sudah cantik dari sananya, Mel. Tanpa make up pun sudah terlihat sangat cantik,” ucap Brian suatu kali.Ijab kabul akan digelar pukul delapan pagi di dalam masjid ini. Para tamu undangan telah hadir dan duduk rapi di tengah ruangan.Alhamdulillah cukup ramai ternyata. Tetangga-tetangga kampung banyak yang hadir ingin ikut menyaksikan moment yang teramat sakral ini bagiku. Entah kebaikan apa yang sudah keluarga besarku lakukan, sehingga penduduk berbondong hadir menyaksikan pernikahan ini. Mereka datang ikut bergembira dan merasa dekat dengan keluarga besar kami, ini sungguh
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part43)#Seputih_Cinta_Amelia~Kecanggunganku dan Brian di Kamar Ini~Dalam perbincangan kecil itu, ia sesalkan perihal Raya yang tak pernah menjenguknya. Raya bagai hilang ditelan bumi bagi Reo. Namun demikian Reo sudah mendapat informasi dari keluarganya tentang kelakukan Raya yang tinggal serumah dengan lelaki lain.Awalnya berat bagi Reo, tapi ia mulai bisa menerima ini, bahkan Reo curiga bahwa anak yang dikandung Raya bukan darah dagingnya. Aku hanya diam seolah tak mengetahui. Bahkan aku tak ingin memberi tahu lebih tentang hasil tes darah yang kudapatkan dari Dokter. Bahwa bayi itu juga memiliki golongan darah yang tak sama dengan Reo maupun Raya. Reo pasti akan tahu sendiri pada akhirnya nanti. Aku hanya tak ingin membuatnya makin terpuruk untuk saat ini.“Jadi Raya sama sekali tak pernah datang, Re?”“Hanya sekali, ketika seminggu aku di penjara. Setelah itu, tak pernah lagi.” Aku ikut sedih merasakan apa yang Reo rasakan. Aku sudah bisa teb
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 42)#Seputih_Cinta_Amelia~Aku Cinta Halalmu~“Nggak papa, ‘kan, Mas ganti depanmu, Dek?”Aku hanya tersenyum meringis. Ada sesuatu berbentuk kotak-kotak pada bagian bawah dada bidangnya. Sementara dadanya sendiri dipenuhi oleh bulu-bulu yang berbaris rapi. Tak teragukan lagi keperkasaan pria dihadanku ini sangat terlihat jelas. Lalu ia mengenakan celana komprang pendek tanpa melepas sarung yang sedari tadi dipakai. Kemudian ia berjalan ke arahku yang sudah merebahkan diri pada bantal yang kusandarkan pada dinding.“Mas boleh tidur di sebelahmu, Dek?” tanyanya.Entah seketika aku malu, jadi aku hanya diam. Begitu ia menjatuhkan diri ke sebelah tubuhku, ada sesuatu yang meremang di balik leherku. Ia terdiam.“Ehhmm.” Lalu berdehem khas seorang pria. Melirikku dengan memalingkan kepaa sedikit, ia tersenyum. Aku hanya berani melihat gerakannya sesaat dari ujung mata lalu kembali mengalihkan pandangan ke bawah. Lebih aman menunduk.“Dek, kok diem?”
~Sedalam-dalamnya Cinta~Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 45)#Seputih_Cinta_Amelia~Sedalam-Dalamnya Cinta~ “Kamu meringis gitu malah bikin Mas tergoda sekali, Dek.”Ia menatapku dalam. Tak kusadari aku sudah dalam kondisi teramat dekat dengannya.Masyaa Allah ....Biarlah aku pasrahkan semua padanya malam ini. Apa maunya, aku ikut.Kubiarkan kekasih halalku makin mendekat, menghapus jarak di antara kami berdua. Memberi hangat dan jejak syahdu, menggenggam rasa.Memainkan gelora asmara pada titik hati dengan penuh kelembutan. Saling memuja, membuai, meluah desah.Berdua, berpegangan, beriringan menyatu seirama, melewati puncak kebahagiaan, menggelegak, indah tiada terperi. Memberi makna dan tanda terdalam pada cinta halal kami berdua.***Kokok ayam terdengar dari kejauhan, membangunkanku. Aku hendak membuka mata sampai tiba-tiba ada seseorang mengecup keningku, terasa dingin dan tercium bau segar pasta gigi.“Dek, sebentar lagi subuh.” Aku sedikit terperanjat menyadari ada s
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 46)#Seputih_Cinta_AmeliaRaya Menagih Gono GiniDaun-daun Calla lily dan adenium berukuran besar bergoyang-goyang tertiup angin. Di dekat sini, semerbak aroma bunga mawar dan melati menggoda indera penciumanku. Taman yang indah, selesai kutata dengan apik. Rumput-rumput jepang baru saja di pasang Pak Kurdi, tukang kebun di rumah baru ini. Rumah hadiah pemberian Mas Brian untukku. Rupanya ia telah merencanakan kejutan ini jauh-jauh hari. Mas Brian ingin membawaku pada kehidupan baru dan bisa segera melupakan luka lama yang tentu akan sulit jika aku masih berada di rumah itu. Dan rumah itu juga harus dibagi sebagai harta gono gini dengan Reo. Akan aku jual.Satu setengah bulan sudah pernikahan aku lalui dengan lelaki romantis itu. Ia sudah mulai berkativitas seperti biasa. Bekerja rutin setiap hari, lalu pulang ke rumah ini membawa kehangatan dan kebahagiaan untukku. Sudah kuputuskan, aku tak perlu bekerja terlalu giat lagi seperti dulu. Memilih
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 47)#Seputih_Cinta_AmeliaAku tergelak kecil.Ia justru menggelitik tubuhku perlahan dan membalik tubuhku hati-hati. Ia begitu menikmati tawa-tawaku, menatap mataku lekat dengan biar mata penuh cinta.Kini posisi kami saling berhadapan. Perlahan ia mendekatkan diri padaku.Mencium jari jemariku perlahan dan dalam, mengungkapkan segala cinta dan kekagumannya padaku. Mengungkap segala kejujuran jiwanya.“Terima kasih, Dek. Denganmu aku sebahagia ini. Kerja, ibadah, semuanya Mas lakukan sepenuh hati, mungkin karena Mas merasa beruntung, sangat bersyukur sama Allah, diaugerahi seorang istri yang mas sangat dambakan.”“Dengan senang hati melakukan yang terbaik untuk Mas. Akupun sama Mas. Bersyukur ternyata kita masih ada jodoh. Dan aku tak akan menyi-nyiakan kesempatan ini. Pertama karena Mas orang yang paling aku damba dalam hidup. Kedua karena aku tak mau gagal seperti rumah tangga sebelumnya.”“Insya Allah, Dek. Mas akan jaga dirimu sepenuh-penuhny
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 48)#Seputih_Cinta_Amelia~Raya Menjual Rumah Orang Tua Reo~Kunanti lama, tak ada suara. Ada apa sebenarnya? Seberat itukah ia membuka kata untuk menceritakan sesuatu kepadaku?“Mak. Mamak sudah makan siang belum?”Masya Allah, beliau justru tergugu. Ini ada apa sebenarnya? Kenapa justru ai menangis. Jika karena tidak ada hal berat yang sedang dialami, tentu tak akan Mak Ratna sekencang ini menangis.“Minum dulu saja, Mak.” Beruntung teh hangat sudah disajikan Mbak Asih. Melihatnya masih terus menangis, sebagai sesama wanita bahkan aku tak tega, ikut menitikkan air mata walau belum paham permasalahannya apa.Lalu aku menarik tangan Mak Ratna untuk menuju ke sofa sudut ruangan yang jauh dari lalu lalang tamu perusahaan. “Mamak nggak tahu harus menceritakan dari mana. Mamak cuma khawatir ini justru akan mengganggu pikiran Nak Amel. Cuma Mamak juga nggak tahu harus minta bantuan siapa, berlindung kepada siapa.”Sembari menahan mual yang melanda.