Share

Ketuk Palu (30)

~Ketuk Palu~ (30)

~Aku ingin bersandar pada pohon-pohon di taman yang menyejukkan dan kicau burung-burung di atasnya yang memberi harmoni, lalu biarkan hati kita bernyanyi tentang cinta yang tak lagi mudah.~ (Brian)

“Bu, Raya akan di bawa ke ruangan operasi.”

Aku menolehkan wajah.

“Maaf saya menggangu Ibu. Saya pikir barangkali Ibu ingin mengantarnya sampai pintu ruang operasi?”

“Tidak. Biarkan saja. Aku sedang ingin menikmati kesendirianku di sini.”

“Baik, Bu. Apa ibu akan pulang? Biar saya hubungi sopir.”

“Jangan dulu. Masih ada yang harus aku selesaikan, Ran.”

“Baik, bu. Hubungi saya kalau ibu perlu bantuan. Saya ijin pulang ke rumah dulu. Dan siap datang jika ibu memerlukan.”

“Oke, pulang dan istirahat, Ran. Terima kasih, ya.”

Rany pergi meninggalkanku sendiri di sudut ruang.

***

“Mel, kamu di sini?”

Suara Mama mengagetkan lamunanku.

“Duh, Nak, kemana aja, sich, kamu? Mama kangen tauk.”

Aku memeluknya. Mama menyentuh dan mengelus satu persatu bagian tubuhku. Mama memperlakukanku b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status