Share

10. Pembalasan segera dimulai

Part 10

"Mas berangkat ke kantor dulu ya," pamit Mas Hendi pagi itu.

Setelah kepergian Mas Hendi, tak lama datang 2 orang pemuda ke toko. Namanya Adit dan Eza, mereka keponakan Mbok Jum yang akan bekerja di tokoku. Jadi aku tak perlu pusing lagi, memikirkan bagaimana cara mengirimkan pesanan ke pelanggan. Apalagi akhir-akhir ini, tambah banyak pesanan yang masuk. Aku tinggal mengawasi mereka bekerja sambil duduk.

Kakiku memang masih terasa sakit tapi, sudah mendingan tidak seperti kemarin.

Beberapa ibu-ibu datang untuk berbelanja.

"Mbak Reina, saya mau beli detergent, shampoo sama sabun mandi masing-masing satu. Terus tepung terigunya satu kilo," ucap Bu Lena.

"Kalau saya, telor setengah kilo, minyak gorengnya satu liter mbak," ujar Bu Wiwi.

"Saya ini mbak, beras dua kilo, teh satu pak, gula pasir setengah kilo," ucap Bu Sarti.

Aku mencatat semua pesanan ibu-ibu lalu memberikan catatan itu pada Eza untuk menyiapkan barang-barangnya.

"Eh maaf lho Mbak Reina. Sekarang suami mbak Rei u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ruswi Rahmalia
harus seperti itu, diselingkuhi jangan nangis. balas dengan cantik.
goodnovel comment avatar
Rina Martina
bagus..seru
goodnovel comment avatar
Septi Winaryanti
Bagus cerita nya bikin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status