Share

45. Berpikir Buruk

“Jangan, aku gak mau!” pekik Elya menahan tubuhnya saat Bariqi menyeretnya masuk ke sebuah hotel.

“Ayo, Elya!” ajak Bariqi menarik paksa tangan kekasihnya, tetapi Elya terus menahan tubuhnya.

“Aku nggak mau, Mas. Nggak mau masuk,” kata Elya merengek.

“Ini sudah malam, sudah saatnya kita istirahat,” ujar Bariqi.

“Tapi nggak mau di hotel.” Elya merengek, bahkan gadis itu sudah hampir menangis.

Sepasang suami istri itu sedang menjadi bahan tatapan orang-orang yang berada di lobi hotel. Tidak terkecuali front office yang menahan tawanya sampai terdengar suara ngik-ngik dari bibirnya. Front office laki-laki itu adalah teman sekolah Bariqi. Dia jadi punya bahan untuk menistakan Bariqi di grub alumni sekolah.

“Kalau nggak istirahat di hotel, mau istirahat di mana, hah?” tanya Bariqi sedikit kesal.

“Ya di mana saja asal nggak di hotel,” jawab Elya.

“Aku bingung kenapa kamu seperti ini, Elya. Memangnya apa yang kamu takutkan, hah?” tanya Bariqi menyentak.

Elya menundukkan kepalanya, gadis itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status