Bianca sekilas mengamati kakaknya dari luar pintu butik yang berbahan kaca, tengah asyik memilih pakaian sementara Erick berada di belakang kakak laki-lakinya. Melihat wajah bahagia kakak laki-lakinya yang tampak menyambut antusias liburan empat hari mereka sudah lebih dari cukup membuatnya ikut senang. Untuk kali pertama, ia bukan melihat wajah kakak laki-lakinya yang muram, selalu serius dengan pekerjaan yang ia curahkan sepenuh hati namun tidak pernah dihargai sedikit pun oleh semua bawahan klan Pedrosa dan juga anggota klan lain karena statusnya sebagai anak haram. Klan vampir bisa dikatakan, masih memiliki pandangan yang cukup konservatif mengenai hubungan di luar pernikahan, walaupun mereka juga tidak mempermasalahkan soal gender dalam kehidupan mereka seperti manusia.
Tapi tradisi? Jika diibaratkan klan vampir itu seperti agama, maka bisa ia katakan bahwa vampir itu mirip seper
Terima kasih telah membaca ceritaku. Jika kalian menyukai ceritaku, kalian bisa memberi dukungan dengan mengirim gem dan juga memberi komentar. Stay safe~
Erna ketakutan. Menjerit, memeluk tubuh Alec yang perlahan kehilangan kehangatannya akibat darah yang terus mengalir keluar dari luka di leher dan dada pria itu saat mencoba melindunginya dari serangan seseorang yang tidak ia kenal itu. Air matanya terus mengalir, mendapati kedua mata Alec yang terpejam. Memperlihatkannya ekspresi tenang yang tidak ingin ia lihat dari pria itu sekarang. Tidak. Demi Tuhan, ia tidak pernah menginginkan semua ini terjadi padanya. Ini di luar rencananya. Rencananya hari ini hanya sederhana; ia ingin menghabiskan waktunya mengajak pria itu berjalan-jalan, membelikan pakaian baru untuk pria itu––sesuai janjinya beberapa waktu yang lalu. Meminta pria itu untuk memilih sendiri pakaian yang akan digunakan untuk kencan mereka yang berikutnya. Ia bahkan sudah merencanakan tempat kencan mereka sebelumnya, juga membayangkan seperti apa kencan mereka selanjutnya. Ia akan
“Sorry for coming late to save you, Erna. I never hope this day would happen to you,” said Bianca again. Ia bisa mendengar nada penuh penyesalan yang tulus dari Bianca saat mengatakannya. “Bianca!” Ia mendengar lagi suara orang yang berteriak, kali ini berasal dari dua orang pria yang berlari dari kejauhan menghampiri sahabatnya. Pria pertama berdarah Asia yang tidak ia kenal, sementara pria kedua memiliki struktur wajah yang sekilas mirip seperti Bianca, namun berpembawaan lebih tenang, dewasa, dan elegan. Kedua pria itu memandang sosok yang menyerangnya tadi, mendecak kesal mendapati eksistensi penyerangnya tadi yang sepertinya juga tidak diinginkan oleh kedua pria itu. Lalu perhatian mereka beralih padanya. Pria berwajah Asia itu segera mendekat padanya begitu melihat kondisi Alec, memeriksa kondisi Alec selama beberapa saat,
Veronica memandang bergantian pada Stephen yang berdiri di samping kanannya, dengan Karl yang baru saja melepaskan pelukannya setelah mengantarkannya ke depan mansion Stephen. Ia benci mengatakannya, tapi ia merasa bahwa kedua orang ini tengah memperlakukannya seperti anak TK yang baru saja masuk di hari pertama sekolahnya, dengan seorang ayah yang tidak rela melepaskan anak perempuan satu-satunya (Karl sebagai ayahnya), dan guru TK yang berusaha memberi afirmasi pada sang ayah bahwa anak perempuannya berada di tempat yang tepat dengan perkataannya yang tidak meyakinkan (dan peran ini jatuh di tangan Stephen). Memang, dibandingkan kedua orang ini, ia hanya manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan khusus seperti Clary Fray di Shadowhunters atau Sabrina Spellman di Chilling Adventure of Sabrina. Ia hanya seorang wanita berusia dua puluh tahun yang mengandalkan kehidupannya dengan kak
William duduk di tepi tempat tidurnya, di dalam kamarnya yang megah namun terasa dingin dan kosong, dengan seluruh furnitur berukuran besar yang memenuhi kamarnya tidak mampu memberikan sentuhan apa pun yang membuat kamarnya terasa lebih hangat. Memegangi bola yang dulu pernah diberikan seorang anak perempuan bernama Veronica Darren yang dulu pernah ia temui dua belas tahun yang lalu. Anak perempuan yang kini telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang anggun dan kuat, walaupun tidak sempurna karena kedua kakinya yang berganti menjadi kaki prostetik. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada wanita itu selama dua belas tahun tidak bertemu wanita itu, tapi ia masih mendapati wanita itu sebagai anak perempuan yang sama seperti dua belas tahun yang lalu. Pikirannya mengingat kejadian kemarin, saat ia baru saja berhasil membawa Veronica ke tempat tinggalnya. Ia bahkan sudah menyiapkan semua kebutuh
Karl tiba di mansion Pedrosa untuk ke sekian kali. Rasanya, setiap kali mendatangi tempat ini, selalu terjadi hal yang tidak mengenakkan. Kematian Indri Pedrosa. Theodore yang hampir saja kehilangan nyawa kalau ia tidak segera datang waktu itu. Dan sekarang, ia baru saja mendapatkan kabar dari Erick bahwa keturunan terakhir Berthold tewas diserang oleh naga berjenis pasir bernama Nicholas Southampton. Tangannya mengepal hingga kukunya menancap di telapak tangannya. Rahangnya menegang beberapa saat, merutuki tindakan Nicholas Southampton yang kali ini berada di luar batas, memancing aura naganya untuk keluar mengelilingi tubuhnya perlahan. Beberapa kali ia mencoba melakukan gerakan penenangan diri agar ia bisa mengontrol emosinya dan tidak menghancurkan tempat yang bukan menjadi lawannya. Ia pastikan bahwa ia akan membunuh naga pasir sialan bernama Nicholas Southampton dengan tangannya sendi
Stephen tidak bisa menenangkan pikirannya yang kini ribut, dipenuhi oleh keinginannya untuk mendekati Nikki yang kini tengah duduk di ruang tamu sambil memandang ke sekeliling ruangan tamu dengan pose yang menurutnya sangat imut. Berulang kali ia menampar pipinya sendiri agar ia bisa tetap terlihat tenang dan membawakan menu makan siang yang ia masak untuk menyambut kedatangan Nikki. Sejak ia mengunjungi apartemen Nikki kali pertamanya, ia menyadari bahwa dapur wanita itu hanya berisi bumbu-bumbu dasar dan beberapa bumbu cepat saji. Hidungnya tidak mencium adanya jejak-jejak bahan-bahan makanan, membuatnya yakin bahwa selama ini Nikki jarang masak di rumah. Atau lebih parah lagi, mungkin wanita itu tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur untuk memasak. Karena itu, begitu Karl menawarkan gagasan untuk membawa Nikki ke rum
Pria ini memang tahu persis bagaimana cara merusak suasana hatinya. Veronica Darren tidak kuasa untuk menahan kedongkolannya begitu ia mendengar perkataan pria manusia serigala super tolol pakai banget bernama Stephen Laurent. Pria yang dianugerahi ketampanan dengan aura bad boy-nya yang kental namun selalu berhasil merubah suasana setiap kali ia merasa tersentuh dengan semua yang dilakukan Stephen padanya. Ia memang belum yakin apakah ia harus mengikuti saran Karl yang mengizinkannya untuk mendekati pria itu atau tidak. Karena seperti yang dikatakan Karl, Stephen bukan tipe pria yang mudah didekati. Apakah Karl bermaksud sarkastik saat mengatakannya atau tidak, ia tidak tahu. Smartphone pria itu berdering, memecah suasana hening yang tercipta berkat ketololan Stephen. Pria itu meminta izin padanya untuk menjauh darinya, sementar
Bianca segera mendorong Erna ke belakangnya, melindungi wanita itu agar tidak terkena serangan Alec yang bergerak dengan tatapan kosong, sepenuhnya kehilangan kesadaran. Seperti ada seseorang yang menggerakkan tubuh pria itu yang masih dipenuhi oleh noda darah di seluruh pakaiannya dan tubuh penuh luka bekas pertarungan pria itu dengan orang dari klan naga yang kemungkinan besar adalah naga. Gerakan pria itu sangat cepat untuk ukuran manusia karena bisa mengikuti kecepatan bertarung Erick yang maju menghalangi pria itu menyerang Alec, sementara kakek tua yang merupakan kakeknya Alec berdiri mematung di samping Karl yang sedang mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia tidak tahu siapa yang dicari Karl, tapi yang ia pedulikan saat ini hanyalah keselamatan wanita yang berlindung di belakangnya, sementara kedua matanya mengamati pertarungan Erick dan Alec yang cepat dan berada agak jauh dari tempat mereka berada.