Share

20. Prasangka yang Terbukti

Deg!! Wajah Sarlita pucat-pasti, apa yang ditakutkannya benar terjadi. Sementara Mamanya tetap bersikap biasa di depan dokter.

Sarlita memaksakan mengekspresikan kesenangan,

“Ooh.. terima kasih dokter.” hanya itu yang dikatakannya sembari menyunggingkan senyum yang dipaksakan.

“Kenapa kamu tidak bersuka cita, Sar? Sementara banyak wanita di dunia ini sangat mengharapkannya?” pertanyaan Mamanya begitu menohok.

“Ma.. nanti kita bahasnya,” ucap Sarlita. “Jadi secara umum kesehatan saya gak ada masalah dok?”

“Gak ada mbak, apa yang mbak alami itu biasa di sebut Morning Sickness.”

Karena memang hanya karena morning sickness, maka Sarlita dan Mamanya segera pulang.

Dalam perjalanan ke hotel, Mama Sarlita berpikir keras untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkannya tersebut. Sarlita merasa berdosa karena telah berbohong pada Mamanya.

Tidak ada kemarahan terpancar di wajah Mama Sarlita, karena dia harus menjaga situasi agar tidak membuat Sarlita tertekan.

Sesampai di hotel, Sarlita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status