Share

34. Panas Dingin

Tiba-tiba Jody seperti ayam sayur, kecut tak berkutik dihadapan Mama Sarlita. Sarlita melihat kondisi itu tidak tega, dia menyela pembicaraan Mamanya dan Jody,

“Ma.. istirahat dulu ya, Mama belum boleh banyak pikiran. Jody juga baru sampai.” sela Sarlita

Sarlita tidak ingin Jody nantinya jadi kurang aja pada Mamanya, dia juga tidak ingin Mamanya bukannya sembuh malah tambah parah.

“Mama perlu Ingatkan ini pada kalian berdua, Mama katakan itu karena Jody sudah Mama anggap anak sendiri.”

“Jody terima nasihat Mama, apa pun yang Mama katakan demi kebaikan kami berdua.” Jody menimpali.

Kekhawatiran Jody benar, dia akan berhadapan dengan Mama Sarlita yang tidak terlalu menyukai kehadirannya. Namun, dia harus bisa menahan diri, baginya itu bagian dari resikonya ke Bali.

Sarlita ajak Jody keluar dan duduk di bangku depan ruang rawat, Sarlita tanyakan kebenaran cerita Dissa.

“Jod! Kemarin Dissa telepon aku, dia cerita ketemu kamu di Cafe.”

Jody berusaha untuk tetap tenang, meskipun dia kh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status