Ujian sudah selesai di hari kemarin, maka dari itu Ella sekarang libur sekolah selama seminggu.Ella saat ini sedang sarapan bersama Ares di ruang makan. Situasi saat makan terasa hening karena Ella dan Ares tidak mengucapkan sepatah kata pun saat makan. Memang sudah menjadi tradisi keluarga Mason bahwa tidak boleh berbicara saat makan.Ella berkali-kali menatap Ares lama seakan ingin menyampaikan sesuatu. Ares pun menyadarinya namun ia tetap diam. Beberapa menit kemudian, Ares dan Ella sudah selesai. Ella tiba-tiba mencekal pergelangan tangan Ares saat Ares ingin beranjak dari tempat duduknya."Tunggu! Aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Ella. "Katakan dalam waktu tiga menit. Aku ada meeting," sahut Ares."Begini…aku boleh mengadopsi kucing?"Ares diam seraya menatap Ella yang membuat Ella gugup."Em, kalau tidak boleh ya su-""Boleh," ujar Ares memotong perkataan Ella.Sontak mata Ella berbinar, "Kamu tidak bercanda 'kan?""Sebenarnya aku bercanda." Ucapan Ares sukses membuat wajah
"Saya berjanji akan menjelaskan dengan sejujur-jujurnya tanpa ada yang ditutupi," ucap Maya.Maya menatap Nadine yang juga sedang menatapnya sambil menyeringai. Maya menarik nafas, dengan tubuh gemetar Maya berucap, "Saya adalah salah satu anak buah Nona Nadine. Kami telah bersekongkol untuk mencelakakan Nona Ella…." Ucapan Maya sukses membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan sidang melotot."Lebih rincinya, Ibu saya terkena stroke dan saya tidak memiliki biaya untuk pengobatannya. Lalu datang Nona Nadine yang menawarkan bantuan. Nona Nadine akan membayar seluruh pengobatan Ibu saya dan sebagai gantinya saya harus menuruti setiap perintah Nona Nadine untuk mencelakakan Nona Ella. Saya mengiyakan saja karena Nona Nadine bilang bahwa Nona Ella sudah merebut orang yang disukai Nadine. Aku saat itu percaya saja kepada ucapan Nona Nadine. Namun ternyata saya salah besar. Nona Ella adalah wanita yang sangat baik. Dia menganggapku sebagai saudara dan sahabat. Sesuatu yang belum pernah a
"Hakim yang terhormat, setelah jaksa penuntut umum mempelajari barang bukti, saksi ahli, dan wawancara sidang dengan terdakwa, saya memutuskan untuk memberikan tuntutan hukuman penjara sepuluh tahun kepada tersangka utama. Lalu saya memberikan tuntutan hukuman kepada orang-orang yang ikut andil dalam penculikan ini. Yaitu Ferry Putra Nirawan dengan tuntutan lima tahun penjara, Erick Abraham dengan tuntutan tiga tahun penjara, Malik Arsenio dengan tuntutan tiga tahun penjara, dan Maya Laura dengan tuntutan dua tahun penjara," ujar jaksa penuntut umum.Tok tok tokHakim mengetukkan palunya lalu berucap, "Tuntutan dikabulkan kecuali tersangka utama yang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dengan denda seratus ribu dollar."Keputusan hakim membuat Nadine shock hingga menangis begitu keras. Lalu tak lama kemudian, Nadine pingsan yang segera ditolong oleh petugas.Sementara Maya menangis karena shock dengan hukuman penjara yang akan ia dapat. Maya pun bersimpuh di kaki Ella lalu memohon-
Hari Selasa adalah salah satu hari yang membuat manusia sibuk setelah hari Senin. Namun, untuk hari ini Ares dan Ella berencana menghabiskan waktu berdua saja. Ares sudah mengosongkan jadwal-jadwalnya hari ini dan selebihnya ada Liam yang meng-handle."Aku ajak kamu naik helikopter. Okey?" ucap Ares."Siap," sahut Ella.Beberapa menit kemudian mereka sudah siap dengan pakaian santai mereka. Mereka berdua bergegas turun ke lantai dasar untuk sarapan. Setelah sarapan, mereka menaiki helikopter menuju tempat tujuan utama mereka yaitu pantai Hileya.Ella sibuk memotret pemandangan saat menaiki helikopter. Dengan menggunakan kamera yang harganya seribu dollar, Ella dapat menangkap gambar yang sangat bagus."Ares, ayo kita foto!" seru Ella kepada Ares.Ares pun merangkul pundak Ella dan berpose dua jari. Setelah mendapat beberapa foto, Ella menyudahi kegiatan selfie mereka.Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di pantai Hileya. Kedatangan Ares dan Ella langsung disambut oleh banyak
Di sore hari, Ella dan Ares duduk di pasir pantai untuk menikmati langit senja. Dengan ditemani sosis bakar, minuman air kelapa, bakso bakar, dan mie yang pedas. "Langitnya indah, ya? Padahal tadi langitnya sempat gelap lho," celetuk Ella."Namanya juga cuaca, berubah-ubah itu wajar. Senja dan pelangi ibarat hal-hal indah yang pasti akan datang sesudah kita melewati hari-hari buruk dengan sabar," papar Ares.Ella pun terdiam sambil mencerna ucapan Ares. Apakah pria itu sedang memberi wejangan kepada Ella? Kenapa kata-kata yang keluar dari Ares benar-benar menggambarkan kondisi Ella."Ares, aku mau tanya. Mantan kekasihmu itu ada berapa?" ucap Ella."Tiga," jawab Ares singkat."Yang duanya siapa?"Ares melirik Ella sebentar lalu pandangan Ares kembali menatap lurus ke langit senja."Yang pertama adalah kekasihku waktu SMA dulu. Itu sudah lama sekali dan setelah putus aku tak pernah bertemu lagi dengannya. Aku hanya ingat namanya dan wajahnya samar-samar. Kami berpisah karena aku fokus
"Halo, selamat pagi," ucap Ella kepada gadis muda berumur sekitar tujuh belas tahun yang bernama Aura."Pagi Kak Ella," sahut Aura.Aura dan Risma memang sudah kenal Ella karena Maya dimasukkan ke dalam penjara. Baik Risma maupun Aura tidak menyalahkan Ella karena sudah memasukkan Maya kedalam penjara. Sebaliknya, mereka malah malu kepada Ella atas kelakuan Maya."Ini, Kakak bawakan sembako, pakaian, dan alat tulis untuk kamu dan Ibumu sebagai tanda permintaan maafku karena sudah membuat kakakmu masuk penjara sehingga kalian sekarang tidak memiliki tempat untuk bergantung." Ucapan Ella terjeda saat Risma memanggil Aura."Ayo Kak masuk dulu," ucap Aura.Ella, Ares, serta para bodyguard yang membawa barang-barang pun masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu sudah terdapat Risma yang duduk di kursi. Tangan Risma kaku dan tidak bisa digerakkan yang membuat Ella merasa bersalah. Ella segera mencium tangan Risma setelah masuk ke dalam rumah. "Maafkan saya Bu Risma. Gara-gara saya, Maya dipenjar
Lia berpelukan erat dengan Bernard. Sebenarnya Lia malu melakukan hal itu di depan umum. Namun rasa takut kehilangan dan rasa rindu lebih besar dari pada rasa malu.Lia berbisik kepada Bernard, "Jangan telat makan, jaga kesehatan, sering-sering menghubungiku, dan jaga pergaulan. Oke?""Siap, laksanakan!" Bernard memperagakan gerakan hormat yang membuat Lia terkekeh."Ayah, aku berangkat dulu, ya. Ayah jaga kesehatan. Jangan makan sembarangan, nanti kolesterolnya kumat," ucap Bernard kepada Aron."Pasti anakku. Justru kamu lah yang harus jaga diri disana. Belajar yang rajin biar bisa segera lulus dan mendapatkan nilai terbaik. Buat Ayah bangga sama kamu, nak," ujar Aron.Bernard tersenyum getir. Ia ingat ketika waktu kecil dirinya sering mendapat perlakuan kasar dari ayahnya jika nilai Bernard jelek. Lalu sejak SMP Bernard mulai belajar dengan sungguh-sungguh bahkan ia meminta guru les privat agar lebih mudah memahami pelajaran. Hingga kekerasan dari ayahnya sudah jarang ia dapatkan."
Ares dan Ella pulang ke rumah pada hari Sabtu. Di kediaman Ares kedatangan satu penghuni baru yaitu Kiko si kucing imut. Rupanya Ares sudah menyiapkan sebuah kamar hanya untuk tempat tinggal Kiko. Di dalam kamar Kiko terdapat berbagai macam tempat tidur kucing, mainan kucing, toilet kucing, dan lain-lain.Setelah sampai di mansion, Ella langsung mendatangi kamar Kiko untuk membantu Kiko beradaptasi dengan lingkungan baru. Ella sibuk mengajak Kiko bermain dan memberinya makan. Kiko pun semakin senang menggesekkan kepalanya ke kaki Ella tanda ia suka kepada Ella.Ares yang mengintip dibalik pintu tersenyum ketika melihat Ella bermain dengan Kiko. "Dengan hewan peliharaan saja kamu sangat menyayangi, bagaimana dengan anak kita nanti?" gumam Ares yang hanya dapat ia dengar sendiri.•••"Angel, ayo kemasi barang-barangmu," ucap Saras."Lho, kenapa Bu?""Kita akan pindah ke apartemen sementara rumah kita direnovasi," jelas Saras."Ibu yang akan merenovasi rumah ini?""Bukan.""Lalu siapa?"