“Kalian bertiga segera minum air ini, karena pengaruh santet dari Kesih masih ada di tubuh kalian!” Sugada yang baru siuman dari pingsan minum duluan, lalu diikuti Radin dan Tukur, ajaibnya tubuh ketiganya langsung seger, seolah-olah kehausan seharian hilang dalam sekejab.Kini ketiganya mengikuti langkah Marhan yang kembali mendekati jenazah Kesih. Sugada yang sudah tahu dari Radin kalau dukun Kesih adalah adik kandung dari Marhan.Kini tanpa ragu meminta maaf telah memukul punggung dukun Kesih yang menyebabkannya tewas secara mengenaskan.Marhan hanya mengangguk dan bilang sudah jalan hidup atau takdir adiknya yang meninggal dengan cara seperti itu.“Karena dalam keadaan darurat, kita boleh memakamkan jenazah Kesih ini tanpa dimandikan, langsung saja kita sholatkan dan makamkan!” kata Marhan.Sugada lalu memerintahkan Tukur mencari alat untuk menggali tanah dan dia sendiri mencari kain bersih untuk mengafani jenasah Kesih.
Radin sendiri hanya diam sambil membatin dalam hati, memuji langkah cepat Arman, yang langsung tanggap setelah dia telepon 14 harian yang lalu.“Oh ya pa Sugada, saya juga dapat perintah dari atasan saya di Jakarta, untuk mencari Bapak Radin Durangga, apakah bapak pernah melihat beliau?”“Orang yang bapak cari, nih di samping saya!” usai berucap hal itu Sugada langsung kaget, ketika Mursid terbengong dan tanpa Sugada duga, Mursid meraih tangan Radin dan menciumnya dengan sangat hormat. Dua anak buahnya yang mendampinginya pun berbuat yang sama.Ternyata Mursid sudah di beritahu, kalau orang yang bernama Radin Durangga adalah Presiden Direktur Radiw Corporation yang sedang dalam misi khusus di Kampung Dagai.Dia dapat perintah khusus untuk menjaga dan mengamankan sang big bos muda itu kalau bertemu. Kini saat bertemu langsung, tanpa ragu Mursid menunjukan rasa hormat yang luar biasa.Melihat kebengongan Sugada, serta me
Marhan yang datang bersama istri, setelah di jemput dengan mobil perusahaan, lalu di daulat Sugada untuk memimpin doa, sebelum diakhiri dengan acara makan-makan hingga berhari-hari, saking banyaknya lauk yang tersedia.Warga berebut bersalaman dengan Radin dan Sherin yang hari itu pamit kembali ke Banjarmasin lalu ke Jakarta.Sebelum naik helicopter, Marhan sekali lagi memberikan pesan-pesan khusus pada Radin dan dia minta agar berhati-hati, karena Parhan Turangga agaknya masih menjadi ancaman bagi Radin dan keluarganya.Radin dan Sherin naik helicopter ke Banjarmasin untuk mempersingkat perjalanan, sedangkan mobilnya ditinggal di mess perusahaan itu.Sebelum bertolak ke Jakarta, tentu saja Radin menemani Sherin pulang ke rumah, setelah hampir dua bulanan meninggalkan rumah.Tapi Sherin tetap intens berkomunikasi dengan orang tuanya, sehingga Darmo dan Purnama tak khawatir dengan lamanya anak gadis mereka berada di hutan rimba Kalimantan.
“Oh iyaa…kita belum kenalan, nama saya Pahlan Turangga!” pria menyodorkan tangan kanannya yang di sambut Cynthia.Cynthia sempat tercekat kaget dengan nama belakang pria yang baru dikenalnya ini. Tiba-tiba dia teringat nama salah satu musuh Radin, yakni Dahlan dan Turangga, dua beranak yang kini sudah meninggal dengan cara yang tragis.“Mungkin hanya kebetulan sama saja!” batin Cynthia.Melihat Cynthia diam, Pahlan tertawa kecil. “Kok malah bengong…kenapa dengan nama saya bu?”“Ohh maafff…nama belakang itu kayak pernah saya kenal…saya Cynthia!”“Oh yaaa….kenal di mana Bu Cynthia?”“Kan nama Turangga bukan nama yang asing, sebelumnya terkenal sebagai pengusaha papan atas di Jakarta saat masih hidup dan kini kabarnya usahanya dilanjutkan anaknya!”“Ohh pasti nama mendiang Dahlan dan Turangga yaa…benar sekali mere
“Bang…kenapa ga di kenalkan siapa dia sesungguhnya?” Cynthia menarik tangan Radin yang sudah berdiri dekat mereka.“Sherin…yang ini Cynthia…dia istri pertama abang…Cynthia, dia Sherin…istri ketiga abang!” Radin diam dan melihat wajah Cynthia serta Sherin bergantian.Sherin langsung meraih tangan lentik Cynthia dan mencium tangan putih bersih itu.“Maafkan saya ka Cynthia…telah lancang menjadi istri ke tiga abang!”Cynthia langsung tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala tanda maklum, kedewasaannya nampak sekali melihat kelakuan Radin yang berpisah hingga 2,5 bulan.Malah datang-datang membawa istri baru yang cantik jelita dan agaknya lebih muda dari dia dan Priscilla.“Pintar sekali kamu milih istri bang…cantik dan kayaknya budi pekertinya pun bagus…aku restui yang ketiga ini…tapi bagaimana dengan istri kedua abang yang kini sedang sibuk di dapur…itu urusan abang yaaa…jangan tanya ke Cynthia!”Cynthia lalu mengajak Sherin masuk, diikuti Radin di belakang yang hanya menganggukan kepal
Akhirnya Sherin pun bercerita awal kenal Radin, mulai soal tabrakan itu hingga hubungan mereka berlanjut dan akhirnya menikah di sebuah kampung di pedalaman Kalimantan.Mendengar cerita Sherin, Priscilla diam-diam malu hati, ternyata Sherin justru lebih dahulu dekat dengan Radin, baru dengan dia. “Harusnya Sherin yang jadi istri kedua, bukan aku…!” batin Priscilla.“Nasib kita sama semua…nikahnya serba dadakan dan tanpa resepsi…!” ucap Priscilla pelan.Keduanya kembali terdiam, suasana hening…Priscilla sampai lupa kalau makanan yang ingin dia sajikan untuk Radin dan Cynthia kini mulai dingin.“Nahhhh…kenapa kalian berdua diam…!” keduanya dikagetkan dengan ucapan Cynthia yang datang bersama Radin, yang kini sudah berganti baju santai dan langsung duduk di meja makan paling ujung, sedangkan Cynthia kini duduk dekat Priscilla berhadapan langsung dengan Sherin.“Kok ka
Di kamar besar yang lain, Cynthia kadang berseru wow…saat Sherin menceritakan bagaimana tegangnya suasana, saat terjadi bentrokan antara warga yang pro dan kontra dengan perusahaan itu.“Aku jadi kangen suasana hutan Kalimantan, dulu awal perkenalan kaka dengan suami kita juga di hutan sono!” Cynthia juga terbuka perihal pertemuan pertama dia dengan Radin.Sherin sampai sakit perut mendengar cerita Cynthia yang kocak ini, apalagi saat adegan di gendong tanpa busana di sungai tersebut.“Untung ga masuk yaa…kalau masuk pecah donk duren di sungai itu!” Sherin sampai guling-guling di kasur menertawakan madunya ini.“Yeee kalau masuk, mungkin yang dalam perut ini sudah bisa lari ke sana ke mari kaleee!” sahut Cynthia lagi ikutan tertawa.Beberapa waktu kemudian, resepsi yang tentu saja bikin heboh ribuan undangan benar-benar dilaksanakan Radin di sebuah hotel berbintang 5.Semua undangan melongo m
Semenjak menikah lagi, Tante Desta memutuskan menggunakan hijab, sesuai saran dari suami keduanya ini.Tante Desta sampai meminta Sherin ke Surabaya, untuk mengajarkan dia cara menggunakan jilbab yang benar, Sherin dengan senang hati datang dan mengajarinya.Priscilla juga memutuskan resign karena dia aslinya lebih suka di rumah dan yang paling dia gemari adalah hobbynya memasak.Kini dia punya sahabat sekaligus madunya sendiri yang mempunyai hobby sama, yakni Sherin, kedua wanita jelita ini benar-benar suka membuat masakan yang dianggapnya enak dan baru.Sampai-sampai Cynthia pernah berseloroh, kenapa mereka berdua tak membuat sebuah restoran saja. “Ga bisa…aku ga merestui, kalau kalian bikin restoran siapa yang ngurus aku kelak, apalagi kalau sebentar lagi akan mempunyai anak!” Radin langsung membantah ucapan Cynthia. Kehamilan ke tiga istri Radin cukup unik, kini Cynthia sudah 9 bulan, artinya tingga