Share

128. Darah yang Mengucur

“Kau tidak perlu mengarang cerita, Mia. Aku baru saja menghentikan mobil di parkiran. Sebentar lagi, kau bisa melihatku berdiri di hadapanmu. Aku sudah bukan pengecut lagi, kau tahu?” celetuk Julian sebelum membuka sabuk pengaman.

Mendengar respon sang CEO yang begitu santai, Mia semakin terdesak menuju keputusasaan. Dengan kerongkongan yang menyempit, ia berkata, “Ini bukan soal keberanian Anda lagi, Tuan, melainkan nyawa Nyonya Evans.”

Meragukan pendengarannya, Julian pun bergeming dan mengerutkan alis. Samar-samar, telinganya mulai mendeteksi isak tangis dari ponsel seberang.

“Saya mohon, selamatkan Nyonya, Tuan ...” desah sang sekretaris dengan suara bergetar. “Saya tidak mungkin memberitahu Tuan Max. Dia akan panik kalau tahu istrinya hilang. Saya hanya menemukan tas Nyonya dan pulpen yang telah berlumuran darah.”

Mengetahui keseriusan sang sekretaris, Julian sontak menelan ludah. Dengan tangan mencengkeram erat roda kemudi, pria itu memaksa otak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status