Share

47. Ciuman Manis

Siapa sangka bahwa omongan Max semakin dekat dengan kenyataan. Begitu mereka tiba di tempat tujuan, mulut Gabriella terbuka lebar, sama seperti matanya yang takjub dengan pemandangan sekitar.

“Kenapa kau membawaku kemari?” desah wanita yang masih menelusuri warna-warni bunga di kanan dan kirinya.

“Bukankah sudah kubilang? Kita harus mengumpulkan bukti kemesraan sepasang kekasih,” jawab Max yang tersenyum menatap raut wajah cerah sang istri.

“Sudah lama aku tidak melihat tempat seindah ini. Dulu, Mama sering mengajakku mengunjungi kebun bunga. Seandainya saja, Mama bisa melihat ini, dia pasti akan sangat senang.”

Lengkung bibir sang pria seketika terlukis lebih indah. “Jadi, apakah kau bahagia?”

Gabriella menatap sang suami tanpa sedikit pun kepalsuan. “Ya,” angguknya.

“Kalau begitu,” Max merentangkan tangan bersiap menyambut istrinya, “apakah kau tidak ingin memelukku?”

Mata sang wanita yang berbinar-binar spontan melengkungkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status