Share

S2| 141. Kecupan Selamat Tidur

Seketika, suasana mendadak hening. Hanya tangisan Cayden yang menggetarkan udara. Meski matanya menghadap sang ibu dan telinganya dijepit oleh pundak dan telapak tangan sang ayah, bayi mungil itu mampu merasakan ketakutan yang begitu kental.

Menyadari kesunyian itu, Sharp Knife pun merapatkan kembali jubahnya yang baru saja kehilangan satu senjata. Dengan tampang tanpa dosa, ia memperhatikan wajah orang-orang yang terbelalak menatapnya, termasuk wanita kurus bergaun hitam yang tak menyangka bosnya akan berakhir mengenaskan.

“Kenapa? Aku sudah memberinya kesempatan untuk tetap hidup, tapi dia menolak. No Name sendiri yang memilih mati,” ujarnya ringan.

“Kau membunuhnya,” timpal seorang polisi yang merasa pistolnya tidak berguna.

“Karena aku tahu kalian tidak akan berani melakukannya,” celetuk Sharp Knife sembari menunjuk pria yang terbaring dengan sebilah pisau menancap di matanya. “Kalau bukan No Name, maka Mia yang akan berada di posisinya. Kalian le

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status