Share

Pagi yang Hangat

“Bella, apa kamu … tidak mau memperbaiki hubungan denganku?” tanya Sagar sambil menatap Bella dengan lembut.

Suasana menghening. Bella menatap Sagar tanpa berkedip, pikirannya melayang jauh, mencoba berpikir kalimat apa yang harus ia ucapkan untuk menjawab pertanyaan Sagar itu.

Sagar sendiri tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Bella. Ia terus menatap wanita itu tanpa berkedip. Ia mencoba untuk menelisik ke dalam mata Bella dan mencari jawaban di sana.

Di saat seperti itu suara erangan dari Gabriel membuat keduanya tersadar. Gabriel yang bangun itu menggeliat dengan menangis kecil. Bella pun dengan sigap segera menggendong Gabriel dan mencoba untuk menenangkannya sekaligus mengecek anak itu.

“Ka-kamu haus ya, Gabriel? Mama buatkan susu dulu, ya” ucap Bella dengan canggung. “Duh, aku belum buatkan susunya. Aku pinjam dapurmu, bolehkan?”

“Tidak perlu,” cegah Sagar. Bella menatapnya kebingungan. “Biar aku yang buatkan susunya. Kamu di sini saja.”

“Eh, tidak perlu!”

“Tidak apa-apa. Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status