Melelahkan? Tentu, tapi juga menyenangkan. Chris mendekap Raynelle seolah tak akan membiarkan perempuan itu pergi lagi darinya, Chris sudah kehilangan orang-orang yang ia sayangi dan kali ini ia tidak akan melepaskan Raynelle.Meski kehidupan Raynelle sangat keras dan penuh bahaya, Chris rela melakukan apapun karena ia tak punya tujuan lain kecuali membantu Raynelle keluar dari zona gelapnya.Sebelum datang menemui Raynelle, Chris sudah menyusun rencana apa yang harus ia lakukan. Namun di semua hal yang sudah di rencanakan pasti memiliki resiko, meski begitu Chris juga tidak akan terus diam tanpa melewati resiko atau bahayanya, jika ia kalah maka Raynelle tak akan pernah keluar dari zoba gelap yang selama ini perempuan itu lewati.“Chris.”“Hm.” gumam lelaki itu.“Aku menghawatirkan sesuatu jika kau terus nekat seperti ini.”Kecupan Chris berikan di kening Raynelle cukup lama, “Tak apa, ini pilihanku.”“Meski kau punya teman atau rekan dalam melawan ayahku, kekuatanmu tidaklah
Begitu pagi hari tiba Raynelle harus bergegas pergi dari tempat tinggal Chris sebelum Thony menyadari ia tingga dengan Chris semalam, terlalu bahaya jika sampai Thony mngetahui keberadaan Chris juga di Rusia.“Kau sudah akan pergi?” Chris menahan tangan Raynelle.Perempuan itu berbalik, “Kita akan sering bertemu, hubungi aku dari nomor ponsel yang aku berikan padamu. Ah ya, Chris. Kau akan berapa lama di sini?”“Sampai aku berhasil membawamu kembali.”“Lalu bagaimana dengan pendidikanmu?” tanya Raynelle.Chris menggeleng, “Aku tidak tau, tapi sebelum musim dingin berakhir aku akan menyelesaikan masalah ini dan kita akan kembali bersama.” jawab Chris.Raynelle menghembuskan nafasnya, jangan sampai Chris kehilangan masa depan karena meninggalkan pendidikan yang sebentar lagi akan membuat lelaki ini lulus. Selain itu Raynelle juga akan mencoba berusaha sekuat tenaga agar bisa melawan ayahnya sendiri, saat ini Raynelle tak boleh menimbulkan kecurigaan, biarkan Thony lengah untuk me
Raynelle refleks membuka bibirnya karena takjub dengan ruangan yang di penuhi dengan ruangan yang terisi barang-barang antik, Chris pasti sangat suka melihat ada begitu banyak benda bersejarah di tempat itu.Chris menyukai tentang barang yang sejarah dan tempat ini menyimpan begitu banyak, Raynelle terus berjalan melihat ada begitu banyak benda unik dan belum ia lihat sebelumnya.Jadi ruang rahasia itu benar-benar ada, menyimpan begitu banyak benda antik seperti ini. Apa ada sesuatu yang lain lagi di simpan di tempat ini?Ruangan tersebut sangat kotor dan tidak terawat, sepertinya belum ada yang pernah datang ke tempat itu dalam waktu yang lama, tapi sebagian barang berada di dalam kaca transparan jadi masi terjaga dengan sangat baik.Buru Raynelle menoleh saat terdengar pintu akan tertutup kembali, langkahnya terlalu cepat agar tidak terlambat, kurang beberapa detik saja Raynelle bisa terkurung di dalam ruangan tadi.Menghela nafas, merasa lega karena berhasil keluar dengan sel
“Kita tidak akan kehilangan kekayaan jika hanya kehilangan satu perusahaan atau merelakan klan hitam. Apa daddy tidak merasa bosan dengan yang sudah terjadi selama ini, kita membibit musuh semakin banyak jika hal ini terus berkelanjutan.”Thony menghembuskan nafas, tatapannya sulit di jelas ke arah Raynelle, tapi yang jelas apa yang sudah Raynelle katakan barusan mengganggu indra pendengarannya.“Sudah bicaranya?” tanya Thony kemudian.“Kau sudah salah berpikiran seperti itu Rayn. Kehilangan satu perusahaan memang tidak akan membuat kita miskin tapi kehilangan klan hitam itu yang berbahaya, jika kita lepas drai klan hitam apa kau lupa apa yang kita lakukan selama ini dengan banyuan dari anggotan klan hitam?”“Semua yang sudah terjadi haruslah terjadi, kau juga tak bisa menyepelekan hal kecil walau itu tidak akan membuat kita miskin. Jika ada kesempatan untuk membesarkannya maka jangan di hentikan.” lanjut Thony.“Tapi semakin besar juga bisa meledak kapan saja. Ingatlah, Dad. Ke
Malam hari Raynelle keluar dari rumah tanpa sepengetahuan Thony, tentunya untuk bertemu dengan Chris tapi saat keluar rumah Raynelle memiliki firasat di ikuti oleh seseorang dan tentu saja itu mungkin orang yang Thony perintahkan jadi mau tak mau Raynelle harus mencari cara lain agar tidak di ketahui kemana ia pergi.Perpustakaan, itu tujuan Raynelle saat ini. Sekarang posisinya sudah di hadapan pintu, Viskov menyadari kedatangan Raynelle bergegas membukakan pintu.“Kenapa malam-malam kau nekat datang kemari, di luar sangat dingin.”“Viskov, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Tapi ini sangat rahasia jadi bisa kita bicara di tempat yang lebih privasi?”Untungnya Viskov mengangguk dan membawa Raynelle ke tempat yang ada jalan rahasia di sana, “Kemana temanmu?”“Mereka sedang tidak bisa datang jadi hari ini aku yang menggantikan sampai besok. Kau datang ingin mengatakan apa, ada sesuatu yang ingin kau cari di tempat ini?”Raynelle menggeleng, tangannya menepuk bahu Viskov. “Ada se
Pagi hari Raynelle tidak ingin langsung pulang seperti sebelumnya, rasanya ingin bermanja-manja terus di dekat Chris. Seperti yang di lakukan Raynelle sekarang yang melarang Chris untuk tidak melepaskan pelukannya, rasanya sangat nyaman di dekat Chris padahal sebelumnya Raynelle membenci lelaki ini karena dekat dengan begitu banyak perempuan untuk menghabiskan wkatu bersama.“Kau tidak enak badan, ingin aku mengantarmu ke rumah sakit?” tanya Chris sembari membelai rambut Raynelle.“Aku tidak sakit, aku hanya ingin menghabiskan waktu seperti ini denganmu.”Raynelle semakin mendekatkan diri ke arah Chris mencari kehangatan dalam pelukan lelaki itu, satu tangan Chris meraih ponsel untuk memesan jasa antar makanan karena sepertinya sebelum Raynelle pulang perempuan ini harus makan lebih dulu, kegiatan semalam menguras tenaga jadi Raynelle tak boleh kelaparan.Ponsel kembali di letakkan setelah selesai memesan, tangannya lantas mendekat Raynelle lagi tanpa mengatakan apapun saling ter
“Aaron apa kau masih di luar?” seru Raynelle tapi tidak ada sahutan dari orang yang ia panggil.Raynelle benar-benar khawatir jika ia tak segera menghentikan Thony, lelaki itu akan menghabisi nyawa Chris.Sekarang Raynelle tak bisa kemana-mana, pintu terkunci dari luar dan ia juga tak mungkin melompat dari gedung tersebut jika masih ingin hidup. Kecemasan Raynelle benar-benar besar sekarang, Thony telah mengetahui keberadaan Chris dan lelaki itu pasti akan membuat perhitungan dengan Chris. Raynelle berdiri kemudian memukul pintu memanggil Aaron lagi.“Aaron, kau masih di sana?!”Tak ada sahutan, sudah dua jam sejak Thony berhasil mendapatkan Chris, saat ini dia pasti sedang memberi perhitungan kasar terhadap Chris yang memungkinkan nyawa Chris sebagai taruhannya.“Aaron!”Pintu terbuka, Raynelle berniat menerobos tapi lengannya di cengkeram oleh Aaron dengan kuat, pintu segera di tutup sebelum Raynelle berhasil melarikan diri.“Raynelle, berhenti.”“Aku harus menemukan Chri
“Apa yang kau lakukan, Rayn! Kau membela lelaki itu dan melawan ayahmu sendiri!”“Aku sudah berkata padamu jika aku tidak ingin membuat orang lain kehilangan nyawanya, apa itu masih kurang jelas!”Thony melihat ke belakang di mana beberapa orang telah berjatuhan. “Hentikan orang-orangmu.” perintah Thony.“Lepaskan Chris, maka aku akan membuat mereka berhenti.”Thony mengepalkan tangannya, “Kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisi Chris dengan tanganku sendiri.” ancam Thony sembari melihat kemana keberadaan Chris sekarang tapi tidak terlihat lelaki itu ada di mana.Sampai akhirnya terlihat Aaron datang membawa Chris. “Saya berhasil menangkaapnya kembali, Sir.” ucap Aaron.Thony meraih senjata apinya lagi lalu segera di arahkan pada Chris, Raynelle bergegas merentangkan tangan di depan benda tersebut menghalangi agar peluru tidak melukai Chris.“Aku tidak akan membiarkanmu melukainya.”“Minggir, Rayn! Hei kalian segera bawa Raynelle menjauh, dia hanya mengganggu aku untuk