Share

Kejujuran Roy.

Setelah dua jam perjalanan, Rachel merasakan lambungnya sudah tidak bisa berkompromi lagi. Bagaimana tidak, dia melewatkan sarapannya pagi ini. Dan saat ini sudah menunjukkan jam setengah satu siang. Tentu saja perutnya sudah merasa tidak nyaman.

"Roy, tolong cari tempat makan yang tidak terlalu mewah dan berhenti. Kita akan makan siang di sana." Perintah Rachel.

"Baik, Nona. Di depan ada restoran cepat saja yang sederhana, tapi rasa makanannya kualitas bintang lima." Roy dengan bangga memberitahu pada Rachel.

"Ternyata kau cukup mengenal daerah ini." Puji Rachel membuat Roy tersenyum malu.

"Tentu saja, Nona. Ini adalah kampung halamanku." Tiba-tiba ada guratan kesedihan di wajah Roy saat mengatakannya. Rachel dapat melihatnya dari kaca yang berada di sisi depan kemudi Roy.

"Kau terdengar sangat sedih. Kenapa setiap kampung halaman, menyisakan kesedihan di hati orang-orang." Rachel mampu merasakan kesedihan itu, walau mungkin cerita kesedihan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status