Share

Part 74. Sikap Arogan Mama

 “Assalammualaikum, Vi,” suara serak dari seberanga yang sangat aku kenal terdengar begitu sendu, aku makin berdebar. “Bisakah kamu ke sini besok pagi.” ucapnya tertahan. “Venya membutuhkanku,” ucapnya lagi. aku makin gemetar mendengar itu. tak tahu apa maksud dari kalimatnya. Untuk apa ia menyuruhku menemui Mbak Venya. Namun, tidak ada kata yang bisa aku ucapkan karena suara dan kalimat yang terdengar lebih menarik perhatianku. Mengapa suara itu terdengar penuh kesedihan? Aku diam beberaoa saat, hingga akhirnya aku beranikan juga untuk berbicara balik padanya.

“Ada apa, Mas?” tanyaku kemudian.

“Venya kecelakaan sore tadi. Ia ingin ketemu denganmu. Semoga saja kau bersedia menemuinya,”

Aku kembali terdiam. Terus terang aku syok mendengar berita itu. Kecelakan Mbak Venya dan keinginannya bertemu denganku. Haruskah aku bahagia? Tidak! Aku tidak sekurang ajar itu. Mbak Venya orang baik. Hanya saja kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Rusli
penasaran penasaran banget. lanjut kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status