Share

Tidak Mungkin

Aruna pergi ke rumah sakit dan menemui Dzaki. Masuk ke ruangan dengan suasana berbeda. Suaminya sudah siuman dan bisa diajak berkomunikasi. Perlahan kaki kanan Aruna melangkah ke dalam, menatap lekat lelaki yang masih terbaring. Namun, sudah membuka matanya. Terlihat juga Cantika setia menemani.

"Assalamualaikum." Aruna kini berada di ruangan bercat putih itu. Perlahan menghampiri Dzaki dan Cantika. Bersyukur sang suami bisa segera sadar dengan keadaan cukup menenangkan.

"Wa'alaikum salam," jawab Cantika.

Aruna berdiri di samping kanan. Terlihat kedua mata Dzaki pun menatapnya penuh kerinduan. Aruna meraih tangan kanan Dzaki. Bahagia bercampur bimbang. Bagaimana mengatakan kabar duka tentang Naufal pada suaminya?

"Alhamdulillah, Mas sudah sadar." Aruna terus saja menatap lekat Dzaki. Tangis memang ada, tetapi menandakan kebahagiaan. Melihat orang yang dicintai bisa membuka mata saja itu keajaiban luar biasa. Kerinduan untuk bisa saling berkomunikasi seperti biasanya.

"Aruna," panggi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status