Share

Rencana Laila

"Ka-kamu duluan saja, Asma,” ucap Arya dengan gugup ketika terdengar suara Khansa yang memanggil mereka dari ruang tengah panti asuhan tersebut. Arya merasa canggung dengan peristiwa yang baru saja terjadi, begitu pula dengan Asma.

Asma segera meninggalkan Arya tanpa mengucapkan sepatah kata. Jantungnya masih merasa berdebar dan pipinya terasa panas karena malu dan canggung. Tanpa menengok ke arah Arya, dia pun menuju ke ruang tengah, tempat semua orang sedang berkumpul.

Sepeninggal Asma, Arya duduk di bangku yang ada di teras. Dia memegang dadanya yang masih berdebar karena peristiwa yang baru saja di alami dengan Asma.

‘Ya Allah, mengapa debaran ini muncul lagi? Debaran yang pernah ada di dalam hatiku. Apakah cinta yang sudah sekian lama terkubur, kini kembali lagi,’ gumam Arya dalam hatinya. Bayangan kebersamaan dan kedekatan dengan Asma sebelum kehadiran Tanto dalam persahabatan mereka, terbayang di pelupuk matanya. Dia tersenyum mengingat kebersamaan mereka sewaktu di bangku SMA.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status