Share

Salman Mulai Licik

Malam ini hujan turun, aku tidak bisa memandang bulan yang indah bersama gemintang yang mengitarinya.

Sejak pulang dari kantor, aku malas bangun dari tempat tidur. Fikiranku dipenuhi dengan kekhawatiran pada kondisi Daniel.

Aku ingin menjenguknya, tapi Rena melarangku. Katanya, Daniel tidak mengizinkan aku menemuinya.

Sebenci itukah Daniel padaku, sampai melihat wajahku saja dia tidak mau.

Dua hari sudah Daniel tidak masuk kantor, aku ingin tahu keadaannya. Aku merindukannya.

Kring kring..

Aku melirik ponselku yang berdering. Layarnya menyala. Aku terkejut melihat nama yang tampil dilayar ponsel, ternyata Bibi menelponku.

Padahal, biasanya tidak sekalipun dia menelponku kecuali aku yang menelponnya lebih dulu.

​“Iya Bi..” Aku menyapanya.

​“Kamu apa kabar, Sofi?” Tanya Bibi dari dalam posnel.”

​“Baik, Bi. Bibi apa kabar sama keluarga disitu? Tumben nelpon, Sofi.”

​“Disini semua baik. Bibi cuma mau bilang, kalau kami udah nerima lamaran Salman seperti yang kamu pesankan.”

​“Apa?” Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status