Share

Bab 42. Rasa Penasaran

Sudah hari ke tujuh William memimpikan Thea, dan itu bukan keinginannya juga untuk memimpikan Thea. Padahal di kehidupan nyata mereka hanya bicara saat ada pekerjaan dan jika itu diperlukan sekali. Karena William selalu meminta Evan untuk mewakilinya.

“Kenapa mimpi aneh itu lagi?” gumam William. Dia sudah duduk di tepi ranjang sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

Anehnya setelah dia memimpikan Thea, ada perasaan aneh yang mengganjal. Seperti perasaan rindu, padahal setiap hari mereka bertemu.

Hari pertama ia bermimpi, rasa itu tidak semenjadi-jadi seperti sekarang. Dia hanya merasa senang melihat Thea. Hari kedua dia ingin selalu melihat Thea. Hingga akhirnya hari ke tujuh, saat dia bermimpi melakukan hubungan intim dengan Thea. Dia merasa hal itu seperti nyata, dan dia merasakan sensasi itu.

“Om kenapa?” tanya Alexandra yang tau tau ada di depan William.

William menggeleng.

“Om sakit? Tapi kepala om dingin banget.”

“Bisa buatkan aku teh hangat?”

Alexandra pun mengangguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status